Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kleptomania merupakan sebuah kondisi kesehatan mental dimana seseorang akan merasakan dorongan kuat dan tidak terkendali untuk mencuri. Orang yang memiliki kondisi kesehatan yang seperti ini sering kali mencoba untuk melawan dorongan tersebut namun tidak berhasil.

Penderita banyak yang merasa menyesal atau bersalah setelah melakukan tindakan mencuri tersebut. Para ahli mengelompokan kleptomania sebagai gangguan kontrol impuls dan dapat diobati dengan terapi atau obat-obat, atau bahkan keduanya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, wanita dan seseorang yang ditetapkan sebagai wanita saat lahir (AFAB) beresiko 3x besar mengalami kleptomania daripada laki-laki dan orang yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir (AMAB).

Apa gejala kleptomania?

Hal yang paling menonjol dari penderita kleptomania adalah seseorang yang bertindak berdasarkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri benda. Berikut ini ciri penderita kleptomania :

  • Barang-barang itu tidak diambil karena kebutuhan atau karena nilainya.
  • Seseorang merasakan perasaan tegang atau antisipasi lainnya sebelum mencuri, dan merasakan senang, kelegaan, atau emosi serupa setelahnya.
  • Setelah perasaan senang menghilang, kebanyakan penderita akan merasakan bersalah, malu, dan menyesal.
  • Sebagian akan membuang barang curian dan memberi ke orang lain atau menyumbangkan. Sedangkan orang yang menimbun barang curian, diam-diam mengembalikan, atau membayar lebih jarang ditemukan.
  • Pencurian tidak direncanakan. Selain itu, kleptomania melakukan tindakannya sendirian.

Bagaimana cara mengobati kleptomania?

Sebenarnya tidak ada standar pakem untuk mengobati kleptomania. Selain itu, penelitian tentang pengobatan penyakit ini juga sangat terbatas untuk menemukan cara mana yang paling efektif. Hal ini dikarenakan orang yang menderita kleptomania jarang mencari perawatan sendiri, sehingga sulit untuk meneliti kemungkinan perawatan.

Oleh karena itu, hingga saat ini ada dua kategori yang digunakan untuk mengobati penyakit ini :

  • Obat

Dalam sebuah penelitian ditemukan Antagonis opioid merupakan obat yang dapat memblokir emosi positif seperti rasa senang dan lega seseorang setelah mencuri. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menahan keinginan melakukan pencurian. Obat ini masuk dalam kategori antidepresan, obat anti kejang atau lithium.

  • Psikoterapi

Terapi perilaku ini untuk membantu seseorang memahami alasan mereka melakukan hal-hal tertentu. Selain itu, terapi kesehatan mental ini juga membantu mengembangkan cara untuk menghindari tindakan tersebut. Terapi ini memiliki banyak macam, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), terapi kelompok, atau hipnosis.