Holopis.com <strong>HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Praja Muda Karana atau biasa kita kenal dengan istilah Pramuka biasanya selalu diperingati di Indonesia tepat pada tanggal 14 Agustus.

Semangat penentuan Hari Pramuka itu sendiri terlahir sejak jaman sebelum Hari Kemerdekaan hingga akhirnya dikukuhkan saat kepemimpinan Soekarno saat menjadi Presiden.

Sejarah Hari Pramuka di Indonesia pun ternyata sudah dimulai sejak tahun 1912 saat dibentuknya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang setelah Perang Dunia I berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).

Organisasi tersebut kemudian disaingin dengan muncul organisasi lainnya yang dipelopori oleh S.P. Mangkunegara VII dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie. Ada juga organisasi yang dibangun oleh Budi Utomo, yakni Nationale Padvinderij.

Seiring berjalannya waktu, kemudian di tahun 1928, ada upaya untuk membentuk sebuah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia sebagai bentuk kesatuan organisasi kepanduan di Indonesia. Namun, upaya menyatukan organisasi ini baru berhasil ketika Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menggelar Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINDO) di tahun 1941.

Pada era Soekarno lah kemudian terlahir gerakan Pramuka yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961. Keputusan ini menjelaskan bahwa gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia. Keputusan tersebut menghasilkan pelantikan pengurus Gerakan Pramuka di Indonesia.

Adapun istilah Pramuka resmi digunakan untuk menyebut gerakan Kepanduan nasional baru terjadi cukup lama setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 14 Agustus 1961. Idenya bermula dari gagasan Presiden Sukarno yang ingin menyatukan seluruh gerakan Kepanduan di Indonesia.

Selain itu, diadakan juga penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengkubowono IX pada 14 Agustus 1961. Latar belakang inilah yang membuat Hari Pramuka di Indonesia dirayakan setiap 14 Agustus.

Maka, setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka. Misi utama gerakan Pramuka adalah untuk mendidik pemuda dan pemudi Indonesia, dari usia anak-anak, demi meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara.

Istilah Pramuka dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti pasukan terdepan dalam perang. Namun, kata Pramuka diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana yang berarti “Jiwa Muda yang Gemar Berkarya”.

Sultan HB IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pertama dan terpilih kembali sampai 4 periode selanjutnya hingga tahun 1974. Ia berjasa melambungkan Pramuka Indonesia hingga ke luar negeri. Maka, gelar Bapak Pramuka Indonesia kemudian disematkan kepada Raja Yogyakarta ini.