HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) International Rice Research Institute (IRRI), Jean Balie menyampaikan bahwa dirinya sangat ingin terus melakukan upaya dukungan terhadap Indonesia dalam hal pengelolaan program ketahanan pangan, terutama beras.

Ia ingin agar dukungan program ketahanan pangan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dan dalam waktu yang lama. Untuk itu, ia merasa perlu untuk bersilaturrahmi secara langsung dan berbincang dengan Presiden Joko Widodo agar niat baik ini bisa direalisasikan.

“Saya juga ingin datang ke sini hari ini dan berinteraksi langsung dengan Presiden (Joko Widodo) untuk memperbaharui komitmen IRRI untuk terus memberikan dukungan teknis, melanjutkan kerja sama yang langgeng dan sukses yang telah kita lakukan selama beberapa dekade,” Jean Balie usai Pemberiaan Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi, di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (14/8).

Jean Balie menyampaikan, selain upaya untuk menjamin ketersediaan beras, upaya diversifikasi pangan juga sangat penting untuk dilakukan.

“Kita juga harus bekerja untuk diversifikasi pertanian yang lebih banyak dan pemberian makanan yang terjangkau untuk semua. Kita juga harus mengatasi tantangan perubahan iklim bersama-sama, IRRI siap bekerja bahu membahu dengan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi tantangan tersebut,” ujarnya.

Dirjen IRRI menjelaskan, pihaknya memiliki sejumlah inovasi yang dapat dimanfaatkan dan dibagi dengan para petani dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kami memiliki inovasi, kami memiliki kapasitas dalam perumusan kebijakan yang kami susun guna menciptakan lingkungan yang mendukung untuk adopsi inovasi ini, dan kami juga memiliki pengetahuan yang dapat kami sebarkan untuk memastikan para petani dan pelaku lain dapat menerapkan inovasi ini,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Dirjen IRRI juga mengapresiasi keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras pada periode 2019-2021.

“Pencapaian luar biasa RI di bidang beras dalam mencapai swasembada beras,” ujarnya.

Jean Balie meyakini, penghargaan ini adalah buah dari upaya dan kerja sama banyak pihak. IRRI pun turut memberikan dukungan berupa teknologi disertai pengembangan kapasitas untuk memastikan bahwa petani dapat mengadopsi dan menerapkan teknologi tersebut.

“Ini juga merupakan pencapaian luar biasa di saat kita semua menghadapi tantangan pandemi COVID-19,” ujarnya.

Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, Dirjen IRRI optimistis Indonesia akan dapat meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.

“Kementerian Pertanian memiliki target ambisius dengan produksi 55,4 juta ton (beras) tahun depan. Kami akan bekerja sama dengan kementerian untuk mencapai target ini dan saya berharap tahun depan saya akan berada di sini lagi untuk merayakan pencapaian lain dalam pertanian Indonesia,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Badan Pangan Dunia atau FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal juga menyampaikan apresiasi atas swasembada beras yang berhasil dicapai Indonesia pada tahun 2019-2021.

“Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan kabinet pemerintahannya, Menteri Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan pemangku kepentingan lainnya saya berharap capaian ini akan lebih meningkat,” kata Rajendra.

Rajendra juga menyatakan komitmen FAO untuk terus bekerja sama dalam upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia. Rajendra pun menyampaikan harapannya agar Dirjen FAO dapat turut berdiskusi pada pertemuan G20 di Bali pada November mendatang.

“Saya mengajukan permintaan kepada Presiden Jokowi untuk dapat memberikan slot waktu kepada Dirjen FAO di G20 sehingga Dirjen FAO dapat hadir dan mempresentasikan situasi ketahanan pangan di tingkat global, serta berbicara tentang praktik baik dan pencapaian Indonesia,” pungkas Rajendra Aryal.

Hadir dalam keterangan pers Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria, serta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.