HOLOPIS.COM, JAKARTA – Praktisi hukum, Habib Husin Alwi Shahab memberikan reaksi terhadap munculnya sebuah video yang menampilkan seorang sayyid bernama Habib Muhammad bin Anies Shahab, di mana ia menyerukan agar umat Islam tidak berkawan dengan orang non muslim atau kafir.

Menurutnya, statemen saudaranya itu tidak mewakili umat Islam, khususnya para keturunan Nabi Muhammad SAW dengan marga Shahab atau Shihab.

“Bin Shahab/Shihab itu rerata cerdas-cerdas. Cuma yang ini mungkin karna keseringan ngumpul sama orang fanatik, jadi bahlul,” kata Habib Husin, Minggu (14/8).

Untuk itu, ia pun mengharapkan semua masyarakat memaklumi sikap Habib Muhammad bin Anies Shahab tersebut karena kekurangan ilmu agamanya.

“Harap maklum, mungkin wawasannya masih cetek,” ujarnya.

Kemudian, ia menilai bahwa statemen dari saudaranya semarga itu tidak bisa dijadikan contoh dan ketawadlu’an. Karena seorang habib harus memiliki kecerdasan spiritual yang baik, apalagi berkaitan dengan amaliah dan bersosial dengan sesama anak bangsa Indonesia yang heterogen.

“Ilmu yang berkah itu akan membawa orang tersebut menjadi bijak, ini kok malah kayak ingin memecah-belah kerukunan antar umat beragama,” tandasnya.

Husin Shihab
Habib Husin Alwi Shihab.

Diketahui, Habib Muhammad bin Anies Shahab di dalam video yang viral itu menyampaikan, bahwa salah satu risiko besar berteman dengan orang non muslim bisa merusak keimanan dan keislaman seseorang.

“Berteman dengan orang non muslim itu pelan-pelan menggerus iman kepada Allah, walaupun koncoan tok (berteman saja -jawa), kalau bisnis nggak apa-apa, asal bisnis selesai, mari, nggak keluar tanpa tujuan,” kata Habib Muhammad.

“Jadi kalau jalan-jalan sama orang yang ndak jelas itu, kafir misalnya dia non muslim, itu ndak baik,” tegasnya.

Kemudian, ia pun membuat sebuah contoh untuk melegitimasi statemennya itu. Yakni ketika seorang muslim berteman dengan orang kafir lalu melihat segudang kebaikan dari diri temannya yang non muslim tersebut, akan membuatnya kagum. Apalagi ketika bertemu dengan orang muslim yang melakukan tindakan buruk, maka dikhawatirkan di dalam hati memunculkan keresahan dan membandingkan antara non muslim yang baik dengan muslim yang tidak baik kelakuannya.

“Di dalam hati njenengan (Anda) nantinya gini, wah apikan wong kafir diba’e (ternyata bagusan orang kafir). Itu berarti turun iman kita sudah,” ujarnya.

Habib Muhammad pun menegaskan bahwa sebaik dan seganteng apapun orang non muslim, tetap memiliki kejelekan yang sangat luar biasa yakni tidak iman kepada Tuhannya umat Islam. Sementara ia menyarankana agar memilih teman sesama orang Islam sekalipun sangat tidak baik kelakuannya, karena masih memiliki iman yang sama kepada Tuhannya.