HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktivis yang tergabung dalam Satgas Pemburu Koruptor menggelar aksi geruduk Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan.

Aksi ini dilakukan untuk mengingatkan kembali kepada penyidik KPK agar tidak melupakan dugaan kasus korupsi Formula E yang pernah dilaporkan ke KPK.

“KPK bisa OTT sana-sini, terbaru OTT di Pemalang dan itu bisa cepat dilakukan karena serius. Tapi kenapa kasus korupsi Formula E kayak biarkan mangkrak di tengah jalan. Rakyat menantikan gebrakan dan langkah tegas KPK,” tegas koordinator aksi, Ali Ibrahim, Jumat (12/8).

Di dalam aksinya, mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan “KPK Lemah Syahwat, Tak Berani Usut Kasus Formula E”.

Para pendemo juga melakukan aksi teatrikal atau parodi aksi massa mirip Pesulap Merah dan Gus Samsudin yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Di dalam parodi tersebut, massa menunjukan gambaran berkolaborasi kedua pesulap itu untuk membantu KPK agar lekas bongkar praktik korupsi di tanah air.

“Dari pada mereka berdua berantem tes adu sakti, adu ilmu lebih baik bantu KPK. Ada yang lebih bermanfaat, untuk tangkap koruptor bongkar kasus korupsi yang belum tuntas. Khususnya Formula E,” terangnya.

Menurutnya, kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah akan kembali meroket jika segera mengumumkan hasil penyelidikan kasus Formula E dan mendorong untuk menaikkan status kasus itu ke tahap penyidikan.

“Buktikan KPK bisa, jangan cuma bisa OTT sana-sini tapi selesaikan penyelidikan kasus Formula E gak kelar-kelar,” sebutnya.

Selain di Gedung Merah Putih KPK, massa juga menggelar demo di depan Bank DKI. Massa menyampaikan jika kasus Formula E mau menjadi terang benderang, maka KPK harus segera memanggil dan memeriksa Anies Baswedan sebelum lengser, juga memanggil pihak Jakpro, Bank DKI dan Dispora DKI.

“KPK harus buktikan tidak mandul, dan konsisten memberikan informasi ke publik secara transparan terkait perkembangan penyelidikan kasus Formula E,” sebutnya.

Aktivis Satgas Pemburu Koruptor juga menyambangi Kantor BPK Provinsi dengan menyampaikan aspirasi agar membantu KPK untuk menelusuri cuan yang mencurigakan terkait kasus Formula E.

“Ungkap kasus Formula E secara terang benderang. Cuan bertebaran disana, dan banyak mencurigai soal commitment fee,” pungkasnya.