HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sedang dilanda pilihan sangat sulit bagi dirinya. Pasalnya, Irjen Pol Ferdy Sambo yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J bukan orang jauh.

“Ferdy Sambo itu orang dekat Pak Sigit, bahkan Sambo selalu menemani Pak Sigit sejak di Bareskrim, bahkan proses pencalonan Kapolri pun, Sambo ikut mengawal. Jadi ini pilihan sulit beliau,” kata Habib Syakur, Kamis (11/8).

Apalagi pasal yang disangkakan kepada Ferdy Sambo pun bukan main-main, yakni Pasal 340 KUHP yang ancaman hukumannya adalah mati atau 20 tahun penjara.

“Pak Sigit ini sedang dihadapkan dua pilihan sulit, ‘habisi’ Sambo atau korbankan jabatan dan institusi,” ujarnya.

Bagi Habib Syakur, situasi sulit yang dihadapi Jenderal Listyo bak kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih putranya yakni Nabi Ismail. Akan tetapi perbedaannya, Nabi Ismail tidak melakukan kesalahan, sementara Ferdy Sambo terganjal kasus kriminalitas berat.

“Ini tinggal pilihan Pak Kapolri saja sih, tega ke putera mahkota atau menyelamatkan institusi. Tapi saya kira publik mengharapkan integritas beliau,” tandasnya.

Menurut Habib Syakur, Kapolri harus menunjukkan integritasnya dalam menjalankan amanah jabatan.

“Boleh hati Pak Kapolri terguncang, tapi soal integritas tak boleh ditawar lagi, ini pertaruhannya wajah Polri, penegakan hukum di Indonesia dan muka pemerintahan Presiden Jokowi,” pungkasnya.