HOLOPIS.COM, JAKARTA – Konflik Palestina dan Israel tak kunjung berhenti meski gencatan senjata dari kedua negara diberlakukan pada pertempuran berdarah di Gaza. Bahkan ketegangan kembali muncul, namun kini berada di Tepi Barat.
Dilansir dari Reuters Rabu (10/8), dikabarkan bahwa pasukan Israel kembali membunuh seorang komandan militan Palestina dan seorang pejuang lainnya, dalam baku tembak di Tepi Barat, Selasa (9/8).
Bahkan, konflik tersebut memicu bentrokan lebih lanjut, di mana dua orang remaja Palestina turut menjadi korban karena bersitegang dengan Israel dalam sebuah bentrokan itu sendiri.
Dapat diketahui bersama, kali ini disebutkan bahwa tujuan Israel yakni untuk memburu buronan yang sudah lama diincarnya.
Pasukan Israel lantas mengepung sebuah rumah yang diduga dihuni oleh Ibrahim al-Nabulsi, yang merupakan seorang komandan senior kelompok militan Brigade Martir Al-Aqsha Fatah, yang di mana orang tersebut merupakan buronan Israel saat ini.
Kemudian, Al-Nabulsi yang menolak untuk menyerah saat tempat tinggalnya dikepung Israel, harus tewas bersama dengan gerilyawan lain dalam baku tembak yang terjadi.
Selain komandan senior Brigade Martir Al-Aqsha Fatah, Al-Nabulsi juga dilaporkan merupakan anggota dari Brigade Nablus, di mana kelompok tersebut baru dibentuk yang juga sebuah aliansi militan Palestina.
Dalam hal ini, pihak militer Israel mengungkapkan bahwa Al-Nabulsi telah dicurigai melakukan beberapa serangan penembakan terhadap warga sipil dan tentara Israel.
Kejadian ini pun tentu menambah penderitaan warga Palestina yang baru saja berduka atas pertarungan selama tiga hari tiga malam di Gaza.
Sebagai informasi, dalam pertempuran sebelumnya di Gaza, setidaknya 44 orang meninggal dunia, dengan 15 di antaranya merupakan anak-anak, dan dua komandan senior kelompok militan Jihad Islam Palestina (PIJ) turut gugur dalam peristiwa tersebut.
Selain itu, serangan pasukan militer Israel ke Gaza pun turut melukai lebih dari 200 orang lebih.
Meski kini tengah diberlakukan gencatan senjata atas inisiasi Mesir, namun pernyataan dari Tor Wennesland selaku utusan Timur Tengah PBB benar adanya.
Tor Wennesland sebelumnya menyampaikan bahwa, gencatan senjata yang tengah diberlakukan tersebut dinilai rapuh, dan akan mendorong konflik yang lebih besar lagi ketika peperangan kembali dimulai.