HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kantor Urusan Taiwan China resmi mengeluarkan buku putih yang memiliki tujuan untuk mengklaim wilayah Taiwan. Mereka akan melakukan perebutan wilayah mulai dari insentif ekonomi hingga tekanan militer.
“Kami terbuka untuk melakukan reunifikasi yang damai, tetapi kami tidak akan memberikan toleransi terhadap aktivitas separatis,” demikian sebagian pernyataan dari buku putih itu, dilansir dari AFP, Rabu (10/8).
China telah bersumpah akan mengutuk segala tindakan separatisme yang ada di Taiwan. Mereka pernah menyampaikan tak ragu menggunakan kekerasan untuk merebut kembali wilayah Taiwan.
Ketegangan semakin meningkat saat Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, yang dinilai sebagai tindakan provokasi.
Sesuai dengan pernyataan selama ini, dalam buku putih juga dijelaskan China tak ragu menggunakan kekerasan untuk merebut Taiwan jika memang diperlukan.
“Kami hanya akan menggunakan tindakan khusus dalam menghadapi elemen provokasi dan separatis,” lanjutnya.
Buku Putih Pernah Diberikan Sebelumnya
Ternyata ini bukan buku putih pertama yang diajukan China untuk Taiwan. China terakhir kali mengajukan buku putih kepada Taiwan pada tahun 2000.
Sejak akhir 90an, Taiwan memang sudah bertransformasi sebagai negara demokrasi dan semakin jauh dari China.
Hubungan keduanya semakin parah saat Tsai Ing-Wen menjadi Presiden Taiwan di tahun 2016.
Mengenai apakah China benar-benar akan menginvasi Taiwan layaknya Rusia menginvasi Urkaina masih menjadi misteri.
Namun sejauh ini, sebagian orang menilai ancaman-ancaman dari China hanyalah gonggongan anjing belaka.