Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Irjen Ferdy Sambo resmi menjadi tersangka tewasnya Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, (9/8).

Insiden yang awalnya disebut sebagai tembak-menembak antara anggota kepolisian itu, sesungguhnya bukan tembak-menembak. Menurut pengakuan salah satu tersangka, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Brigadir J ditembak tanpa perlawanan.

Setelah Bharada E mengaku, dirinya menembak Brigadir J atas perintah atasan, nama Ferdy Sambo kembali menjadi sorotan.

Berikut Profil dan jejak Ferdy Sambo di institusi Polri.

Irjen Pol Ferdy Sambo lahir pada tanggal 19 Februari 1973. Pria kelahiran Barru, Sulawesi Selatan ini adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994.

Ferdy Sambo memiliki cukup pengalaman di bidang reserse. Pada tahun 2010 ia menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal atau Kasat Reskrim di Polres Jakarta Barat.

Kemudian Sambo menjabat sebagai Kapolres Purbalingga pada tahun 2012 dan setahun setelahnya ia menjabat sebagai Kapolres Brebes.

Karier Sambo pun setelah itu melesat. Pada tahun 2015, Sambo menjabat Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadireskrimum) di Polda Metro Jaya.

Sebelum ditunjuk menjadi Kepala Divisi Propam atau Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo sempat menjadi Kepala Subdirektorat (Kasubdit) IV, lalu Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada tahun 2016.

Ferdy Sambo kemudian menjabat Dirtipidum Bareskrim Polri pada 8 November 2019.

Barulah, pada tahun 2020, Kapolri Jenderal Idham Azis waktu itu, mengangkat Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri.

Selain karir yang cukup gemilang, Ferdy Sambo juga dikenal mampu menangani kasus-kasus besar.

Antara lain, kasus bom bunuh diri di Sarinah Thamrin pada tahun 2016, kasus kopi sianida pada tahun 2016, lalu memimpin penyelidikan kebakaran di Kejaksaan Agung, hingga menyelidiki kasus penerbitan surat jalan palsu Djoko Tjandra.

Ferdy Sambo menikah dengan seorang dokter gigi bernama Putri Candrawathi.

Pada tahun 2003, Ferdy Sambo menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Ia juga menyelesaikan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) pada tahun 2008 dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) pada tahun 2018.

Berikut karir Ferdy Sambo selengkapnya:

  1. Perwira Pertama (Pama) di Lemdiklat Polri, 1994.
  2. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Barat, 2010
  3. Kapolres Brebes Jawa Tengah, 2011
  4. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadireskrimum) Polda Metro Jaya, 2015
  5. Kepala Subdirektorat (Kasubdit) IV, 2016
  6. Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, 2016.
  7. Dirtipidum Bareskrim Polri, 2019
  8. Kadiv Propam Polri, 2020.

Sejak tanggal 18 Juli 2022, Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri setelah insiden tewasnya Brigadir J di rumah dinasnya.

Brigadir J, tak lain adalah ajudan Ferdy Sambo sendiri. Setelah kasus ini Ferdy Sambo juga tidak lagi menjabat sebagai Kepala Satgas Khusus (Kasatgasus) Polri.

Kini posisi Ferdy Sambo di kepolisian kian terjepit, setelah ajudannya yang lain, yakni Bharada E mengakui telah menembak Brigadir J atas perintah dari atasannya.