Holopis.com HOLOPIS.COM, YOGYAKARTA – Akstivis dari Aliansi Gerakan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Anju Gerald menyampaikan protesnya terhadap pengelolaan kampus legendaris di Yogyakarta itu pasca penetapan Sumbangan Sukarela Pengembangan Institusi (SSPI) yang baru diberlakukan tahun ini.

“Kalau dalam skala yang lebih kecil, SSPI sebetulnya bertentangan dengan semangat adanya UKT (Uang Kuliah Tunggal),” kata Anju dalam keterangannya, Selasa (9/8).

Menurutnya, sah-sah saja ketika kampus mencari tambahan pendapatan untuk pengelolaan institusi. Akan tetapi tidak boleh serta merta membuat kebijakan pembebanan finansial kepada Mahasiswa begitu sjaa.

“Memang, aturan mempersilakan kampus untuk cari uang selain dari UKT. Tetapi semangat awalnya adalah untuk merapelkan semua biaya kuliah dalam sekali bayar, dan ada subsidi silang antara si kaya dan si miskin,” ujarnya.

Untuk itu, kebijakan kampus UGM yang memberlakukan SSPI kepada mahasiswa baru tersebut dinilainya sebagai bentuk dari praktik neoliberalisme pendidikan tinggi. Ia khawatir, ke depan kampus akan menggunakan mekanisme pasar dalam pengelolaan lembaga.

“SSPI nggak bisa sebagai kebijakan tunggal out of nowhere. Melainkan, ia adalah satu dari serangkaian kebijakan, dalam paradigma yang mungkin kita kenal sebagai neoliberalisasi pendidikan tinggi. Dimana pendidikan dianggap komoditas dan diupayakan hari ke hari untuk dilepaskan ke pasar,” tandansya.

Keberadaan SSPI ini juga disinyalir Anju sebagai efek samping dari kurangnya alokasi dana negara untuk sektor pendidikan.

“Konsekuensinya, alokasi dana dari negara berkurang sehingga kampus sebagai penghasil pengetahuan juga harus melakukan kerja-kerja akumulasi kapital juga yang mana tentu tidak optimal, salah satunya dalam bentuk SSPI tadi,” sambungnya.

Oleh sebab itu, selain pada penerapan SSPI yang dinilai Anju banyak sekali sisi ketidak efektifannya dan cenderung kurang tepat, konsekuensi dari neoliberalisasi pendidikan ini tentu akan sangat banyak sekali.

“Banyak konsekuensinya, dalam konteks ini berupa kenaikan biaya kuliah juga reproduksi kelas sosial menengah atas. Pendidikan tinggi makin tidak aksesibel,” paparnya.

Sekedar diketahui, bahwa SSPI tersebut tertuang di dalam suret pengumuman tentang Prosedur Registrasi Calon Mahasiswa Program Sarjana dan Program Sarjana Terapan UGM jalur seleksi CBT-UM UGM tahun akademik 2022/2023.