HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar para ulama bisa ikut membantu mengantisipasi pencegahan politik identitas di pemilu 2024.

Pasalnya, dari pengalaman pemilu yang lalu, pola politik identitas telah merusak keakraban di antara masyarakat Indonesia.

“Saya tekankan dan tentunya saya punya iktikad tidak akan bisa maksimal selain dibantu ulama. 2024 kita jaga masyarakat agar tidak terpengaruh, terpecah karena adanya politik identitas,” kata Sigit (6/8).

Sigit juga menekankan, dirinya tidak mau lagi kembali terjadi perpecahan seperti pemilu yang terjadi sebelumnya. Dia pun menjanjikan bahwa pemilu kali ini harus bisa berjalan dengan aman.

“Tentunya di 2024 (Pemilu 2024) ini kita jaga masyarakat agar tidak terpengaruh, terpecah karena adanya politik identitas,” tukasnya.

Sigit mengatakan, perpecahan atau polarisasi akibat politik identitas pada 2019 terjadi di mana-mana. Bahkan, sampai saat ini suasana tersebut masih ada.

“Bagaimana masyarakat kita yang terkenal toleran, gotong royongnya bagus saat ini berubah. Misalnya, memilih Presiden, berbeda dengan tetangga yang tadinya setiap hari bersapa saat ini mungkin tidak mau,” terangnya.

Sigit kemudian berharap calon kepala negara nantinya turut serta mendamaikan masyarakat dengan adu program positif sehingga masyarakat melihat apa yang dikampanyekan tersebut cocok. Jika cocok pada figur tersebut, tentunya akan memilihnya.

“Jangan sekali kita biarkan ada yang membuat terpecah belah, SARA, ujaran kebencian, hoaks. Itu tidak boleh terjadi lagi. Tugas kita mengingatkan. Jika ada yang masuk ke telepon seluler (hoaks), kita hapus,” pungkasnya.