HOLOPIS.COM, JAKARTA – Janda adalah sebuah istilah yang disematkan kepada perempuan yang sudah menikah namun sudah tidak memiliki pasangan atau suami sah secara agama maupun negara dalam catatan sipil.
Kondisi kehilangan pasangan ini bisa memiliki dua sebab, yakni karena ditinggal akibat sang suami meninggal dunia, atau karena faktor perceraia melalui pengadilan agama.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat angka janda akibat perceraian. Di mana untuk tahun 2021 angkanya mengalami peningkatan dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, yakni 2020.
Di dalam catatan, untuk tahun 2021 jumlah perceraian meningkat sebanyak 291.677 kasus atau sekitar 54% dari data sebelumnya. Sehingga total untuk tahun 2021, jumlah janda sebanyak 447.743 orang.
Kemudian, BPS juga membagi kasus perceraian itu menjadi 2 (dua) faktor, yakni 110.400 kasus karena cerai talak, kemudian 337.343 kasus karena cerai gugat.
Lantas dari beberapa daerah, Provinsi mana sih yang mencatat angka perceraian tertinggi. Ternyata juaranya adalah Provinsi Jawa Barat. Total perceraian di wilayah yang dipimpin oleh Gubernur Ridwan kamil untuk catatan tahun 2021 sebanyak 98.088 kasus.
Kemudian data selanjutnya disusul oleh Jawa Timur. Di Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga mencatat angka perceraian tinggi, yakni sebanyak 88.235 kasus.
Selanjutnya, disusul oleh Jawa Tengah. Di mana di Provinsi yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo itu mencatat angka perceraian sebanyak 75.509 kasus.
Lalu data selanjutnya adalah Sumatera Utara dengan angka kasus perceraian sebanyak 17.270 kasus. Disusul juga oleh Pemprov DKI Jakarta dengan total 16.017 kasus. Lalu ada Sulawesi Selatan sebanyak 15.575 kasus, Kepulauan Bangka Belitung ada 15.033 kasus, Riau 12.722 kasus.
Sumatera Selatan juga memiliki jumlah yang cukup tinggi yakni 11.192 kasus, dan terakhir Sumatera Barat sebanyak 9.371 kasus.