HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek “Uki” Prayudi meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyudahi gimmick dalam menjalankan roda pemerintahan.
Hal ini diutarakan Uki usai Anies mengubah brand Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta.
“Sudahi gimmick di akhir jabatan, pak,” kata Uki, Jumat (5/8).
Ketimbang hanya ubah-ubah nama yang dinilainya tak penting, Uki menyarankan agar Anies Baswedan sebagai Kepala Daerah fokus pada pemenuhan hak kesehatan masyarakat, salah satunya adalah dengan memperbanyak pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan pelayanan kesehatan.
“Pak Anies, ada 15 kelurahan di DKI yang tak punya Puskesmas pada 2022 ini,” ujarnya.
Kemudian, Uki juga mengingatkan bahwa Anies Baswedan melaluai bidang Kesehatan di Pemprov DKI Jakarta sebenarnya kurang memperbanyak perhatian ke sektor kebutuhan rill masyarakat ini.
“Melihat ke belakang, ada 16 kelurahan di DKI yang tak punya Puskesmas pada 2019. Artinya, cuma ada pertambahan 1 Puskesmas di kelurahan-kelurahan tersebut dalam 3 tahun terakhir,” tuturnya.
Sekedar diketahui, bahwa Anies Baswedan telah mengubah penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta. Proyek ini dilakukan Anies pada hari Rabu (3/8) kemarin. Setidaknya, ada 31 Rumah Sakit yang diubah namanya oleh Anies.
“Mulai hari ini seluruh (31) RSUD di Jakarta namanya menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta,” kata Anies.
Perubahan nama ini diklaim Anies memiliki dampak lain, yakni preventif penyakit. Di mana masyarakat diminta lebih mengutamakan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit sebelum tiba sakit.
“Melalui penjenamaan (branding) menjadi ‘Rumah Sehat untuk Jakarta’, kehadiran Rumah Sehat (RS) ini perannya ditambah, yakni aspek promotif dan preventif (pencegahan),” ujarnya.
Sementara terkait dengan perubahan brand Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memberikan respon santai.
“Jadi update yang disampaikan ke kami secara legal tetap rumah sakit, tapi branding (merek) logonya memakai definisi rumah sehat,” kata Budi Gunadi di Istana Wakil Presiden, Kamis (4/8).