Secara garis besar, literasi gizi terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, literasi gizi fungsional. Kedua, literasi kritikal dan Ketiga, literasi gizi interaktif.
Tujuan tertinggi literasi gizi yaitu literasi gizi interaktif, memang diharapkan agar anak-anak dapat menjadi agen perubahan, bahkan perubahan bagi keluarga di rumah sehingga perilaku hidup sehat orang tua pun ikut berubah.
“Literasi gizi yang interaktif, jadi si anak sudah mampu mengadvokasi orang tuanya dan menunjukkan kepada orang tuanya sesuatu yang baik. Tetapi tentu itu perlu waktu untuk sampai ke tahapan literasi interaktif maupun yang kritikal,” kata Syafiq.
Mengingat dibutuhkan proses yang panjang untuk mencapai literasi interaktif, Syafiq mengatakan pihaknya tetap akan memulai edukasi pada tahapan literasi fungsional saat menjalankan program Gerakan Nusantara.
Literasi tahap awal akan membekali anak-anak terhadap pengetahuan gizi mencakup prinsip dasar ilmu gizi hingga prinsip gizi seimbang.
“Tapi secara sederhana, prinsipnya kami mau literasi fungsional dulu. Syukur-syukur kalau bisa masuk ke literasi gizi kritikal dan interaktif sehingga nanti orang tuanya bisa terpengaruh secara positif oleh anaknya,” kata Syafiq.