HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setiap orang memiliki keinginan untuk menjadi sukses, akan tetapi setiap orang memiliki kunci suksesnya sendiri-sendiri. Lantas apa kunci sukses seorang Deddy Corbuzier.
Di sebuah kesempatan bincang-bicang dengan Marcel Radhival, Deddy memberikan tips dan kunci sukses yang ia lakoni selama ini. Menurutnya, kunci sukses yang membuatnya bisa sebesar saat ini bukan passion, melainkan dedikasi.
Pengertian umum dari dedikasi adalah sebuah pengorbanan yang dikeluarkan oleh seseorang menggunakan tenaga, pikiran, perasaan, harta benda hingga waktu untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
“Dedication is you dare even don’t you like it. Lu harus ada di sana walaupun lu nggak suka,” kata Deddy di channel youtube Marcel Radhival dikutip oleh Holopis.com, Jumat (5/8).
Sementara passion menurut Deddy adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan seseorang karena faktor kesukaan semata.
“Passion is you want to do something, you love to do something. Lu suka melakukan sesuatu, lu jalanin itu,” terangnya.
Kemudian, seperti apa dedikasi yang dilakukan oleh Deddy, ternyata saat ini sudah menjadi sebuah kebiasaan baginya. Bukan karena memang ia bawa sejak lahir, melainkan rutinitas yang ia lakoni bertahun-tahun tanpa henti.
“Gue tiap hari itu bangun jam 05.00 WIB pagi sampai sekarang. Setengah jam gue (minum) kopi dan teman-temannya. 05.30 WIB sampai jam 06.00 itu gua baca buku, setiap hari,” ujarnya.
Selanjutnya, Deddy melakukan olahraga baik angkat beban dan sebagainya, namun ia bedain waktunya dengan kegiatan yang soft untuk pembakaran kalori sekitar 2 jam, hingga akhirnya ia mulai melakukan aktivitas kreatif seperti mengedit video.
“Jam 06.30 WIB gua gym di rumah sampai 07.30 WIB. Jam 08.00 WIB gua cardio, gua treadmill sampai jam 09.00 WIB. Jam 09.00 WIB gua ngedit video,” terangnya.
Setelah itu, ia melakukan aktivitas meeting dengan beberapa partner kerja secara virtual, hingga jam 11.00 WIB, ia lalu mandi dan mulai melakukan pekerjaan seperti biasa.
“Meeting dengan beberapa team jam jam 11.00 WIB. Kemudian ia mandi dan selanjutnya bekerja seperti biasanya,” ucapnya.
Itulah dedikasi yang ia bangun untuk dirinya sendiri, sehingga ia memiliki perubahan demi perubahan di dalam hidupnya.
“Apakah gua mau bangun jam 05.30 WIB sampai jam 09.00 WIB melalukan hal tersebut, aslinya enggak boss,” tegasnya.
Lalu, kebiasaan ini yang ia lakoni setiap hari selama bertahun-tahun sehingga menjadi sebuah kebiasaan atau habbit. Bahkan untuk saat ini, kebiasaan itu sampai berada di taraf sulit untuk diubah atau ditinggalkan.
“Sekarang sudah di tahap kalau gue bangun telat, gue stres,” terangnya.
Lantas bagaimana menciptakan sebuah kebiasaan itu, ternyata bukan sebuah perkara mudah. Deddy menceritakan bahwa ada 3 (tiga) tahapan yang bakal ia lalui untuk mencapai sebuah kebiasaan sehingga menjadi sebuah dedikasi di dalam hidupnya.
Seluruh kebiasaan yang disebutkannya di atas ia lakukan selama 20 hari berturut-turut tanpa henti. Menurutnya, ini adalah momentum penyiksaan pada diri sendiri sebagai langkah awal. Selanjutnya ia jalani lagi 20 hari selanjutnya yang ia sebut sebagai tahap pilihan sulit, apakah 20 hari terakhir lalu akan ia teruskan atau tidak. Dan dikatakan Deddy, ujian terberat pertama itu ada di 20 hari terakhir ini.
Setelah itu, fisik akan merekam seluruh memori aktivitas fisik, sampai 20 hari ketiga akan memberikan keputusan bakal menjadi sebuah kebiasaan atau tidak.
“20 hari pertama itu torturing (menyiksa). 20 hari kedua itu confusing (membingungkan). 20 hari ketiga itu decision , deciding (keputusan),” tuturnya.