HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Suwanto menyatakan dukungannya kepada Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono X yang telah memberhentikan dan melepas status kepala sekolah dan oknum guru SMAN 1 Banguntapan.
“Kami mendukung sikap tegas Pak Gubernur DIY Sultan HB X menonaktifkan kepala sekolah dan oknum guru SMAN 1 Banguntapan,” kata Eko, Jumat (5/8).
Ia berharap bahwa ke depannya, Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat lebih memahami konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan makna dari kebhinekaan serta keragaman yang ada di Indonesia.
“Kami berharap ke depan ASN termasuk guru memahami betul konstitusi NKRI, makna kebhinekaan dan keragaman di Indonesia,” lanjutnya.
Eko menambahkan, pihaknya tetap mengajak dan meminta bantuan kepada masyarakat untuk tetap mengawal masalah ini hingga selesai, walaupun mereka sudah dalam tahap diberhentikan sementara.
“Meskipun telah ada pembebastugasan sementara, kami ajak masyarakat mengawal penyelesaian masalah ini,” tuturnya.
Ketua Komisi A DPRD itu berharap agar peristiwa ini menjadi peristiwa terakhir, dan menjadi momentum untuk mendorong adanya evaluasi pendidikan di DIY.
“Peristiwa ini semoga jadi yang terakhir di DIY. Momentum ini harus mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh sistem pendidikan DIY. Perda Pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan penting dilaksanakan ke depan secara serius termasuk di lingkungan sekolah,” pungkasnya.
Page: 1 2
Bencana banjir melanda ribuan pemukiman warga yang ada di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
MAKASSAR - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar tegaskan sudah menindak…
PDIP tidak bisa banyak berdalih perihal peran mereka yang disebut sebagai inisiator dalam pengesahan Undang-Undang…
Bencana banjir dan longsor melanda pemukiman warga yang adadi Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan sejak…
Keluarga Irfan dan Jennifer Bachdim menyambut bulan Desember dengan penuh ceria dan semangat natal yang…
Video mesum sepasang sejoli beredar dan tengah jadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat di Sulawesi Selatan.