Langkah selanjutnya yakni memperkuat ketahanan pangan dan energi melalui pemanfaatan sumber daya lahan secara efektif.
Seperti diketahui, krisis pangan dan energi saat ini tengah melanda sejumlah negara, bahkan krisis tersebut telah terjadi di sejumlah negara di Uni Eropa, yang notabene merupakan negara-negara maju.
Achmad menuturkan, pemerintah harus melakukan pendataan jumlah lahan tak berguna dan mentrasformasikan menjadi lahan pangan yang produktif.
“Langkah ini juga harus disertai efektifnya lembaga Badan Pangan Nasional yang memberikan data akurat terkait kondisi pangan Indonesia,” pesannya.
Lebih lanjut terkait dengan ketahanan energi Indonesia, Pemerintah perlu mempercepat program D100 biodiesel dan mempercepat konversi minyak nabati menjadi avtur, gasoline dan solar.
Sebab selama ini, Indonesia masih bergantung pada impor Singapura dan Timur Tengah untuk memenuhi pasokan dalam negeri atas ketiga produk di sektor energi tersebut.
Achmad mengatakan, percepatan program D100 biodiesel dan konversi minyak nabati tersebut merupakan langkah antisipasi jikalau harga energi sudah naik hingga ke level USD200 per barel.
