HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang pasien cacar monyet akan alami keparahan jika disertai dengam penyakit sekunder dan rendah imunitas. Hal tersebut, diungkapkan peneliti Pusat Riset Kedokteran dan Praklinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Zulvikar.
“Yang berisiko terkena komplikasi itu memang pada pasien-pasien yang imunosupresi, pasien-pasien dengan usia tua, atau pasien-pasien dengan penyakit sekunder,” kata Zulvikar, Selasa (2/8).
Zulvikar mengatakan, setiap orang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda – beda. Sehingga, pasien cacar monyet yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi ada kemungkinan pernah memiliki riwayat penyakit sekunder lain dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
“Setiap orang yang terkena cacar monyet memiliki kekebalan tubuh yang berbeda-beda,” tuturnya.
Selain itu ia juga menjelaskan, penularan monkeypox melalui pernapasan sangat kecil. “Dari data-data penelitian itu, pernapasan itu sangat kecil sekali untuk terjadinya penularan dari monkeypox (cacar monyet), paling besar adalah skin to skin contact (kontak kulit ke kulit) atau kontak langsung,” ujarnya.
Setiap orang juga bisa terinfeksi monkeypox, bukan hanya laki – laki yang melakukan hubungan dengan laki – laki saja.
“Monkeypox memang secara epidemiologis saat ini banyak sekali ditemukan pada pria dengan riwayat MSM atau laki-laki seks dengan laki-laki. Akan tetapi sebenarnya bisa terkena pada semua orang jadi tidak hanya pada LSL,” tuturnya.