HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menilai bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah gagal memimpin Partai Demokrat.

Hal ini menurutnya, karena ada beberapa kader yang dinilainya potensial malah berujung pada keputusan mundurnya mereka dari partai berlambang mersi itu.

“Mundurnya beberapa kader potensial Partai Demokrat di banyak daerah semakin membuktikan ketidakmampuan AHY memimpin Partai Demokrat,” kata Fernando, Selasa (2/8).

Ia menilai, sejak awal dirinya sudah memperkirakan akan terjadi kekisruhan di dalam internal Partai Demokrat pasca Musda Daerah (Musda) Provinsi dan Musyawarah Cabang (Kabupaten/Kota), karena melihat kepemimpinan AHY yang terkesan sangat tidak demokratis.

“Apalagi sistem pemilihan Ketua Partai Demokrat tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota tidak mutlak ada pada hasil Musda dan Muscab sehingga sangat berpotensi untuk dilakukan transaksional agar terpilih sebagai Ketua,” ujarnya.

Selain itu, Fernando juga menyoroti gaya kepemimpinan AHY yang memimpin Partai Demokrat, seolah seperti perusahaan bukan sebagaimana layaknya sebuah organisasi.

“AHY sebaiknya jangan berharap akan bisa menjadi presiden atau wakil presiden, sedangkan memimpin Partai Demokrat saja tidak mampu atau bahkan menjadi amburadul dan berpotensi perolehan suaranya akan anjlok dari perolehan pemilu 2019,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Fernando pun menduga bahwa Partai Demokrat akan mengalami situasi mundur jika masih memilih mempertahankan anak Pepo itu.

“Kalau Partai Demokrat masih terus dipimpin oleh AHY, sangat besar kemungkinan akan semakin ditinggalkan oleh para kadernya yang kecewa terhadap kepemimpinannya dan juga hasil Muscab,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, bahwa banyak dari kader dan pengurus DPD Partai Demokrat Kepulauan Riau yang memilih keluar dari partai.

Bahkan Ketua DPD Partai Demokrat Kepulauan Riau (Kepri) Asnah menyatakan, bahwa dirinya mundur dari kepengurusan dan anggota partai. Bahkan Asnah mengajak seluruh loyalis ikut mundur.

“60 persen ikut mundur itu karena saya tulis di grup DPD. Saya sampaikan saya akan mundur dari kepengurusan ketua DPD Partai Demokrat,” kata Asnah.

Dalam konteks ini, ia menyatakan bahwa dirinya mengajak para kadernya untuk mundur. Dan tenyata banyak juga dari mereka yang sepakat ikut mundur.

“Saya mengajak teman-teman yang loyalis terhadap saya untuk bersama-sama. Memang saya ajak,” ucapnya.

Meskipun begitu, Asnah menyebut sekretaris, bendahara, dan Bappilu tetap bertahan.

Sedangkan anggota lain ikut mundur dari partai berlambang mirip logo mersi tersebut.

Selain Demokrat Kepri, aksi mundur juga dilakukan di Kabupaten Maros. Bahkan, ketua DPC Demokrat Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Amirullah Nur Saenong menyatakan mundur dari partai yang dipimpin oleh AHY.

Mundurnya Amirullah sebagai ketua DPC ternyata juga dikuti oleh 14 pimpinan anak cabang (PAC).