HOLOPIS.COM, JAKARTA – Buntut dari kontroversi Gus Samsudin yang dibongkar oleh Marcel Radhival alias Pesulap Merah berujung pada penutupan padepokan milik Gus, Nur Dzat Sejati. Hal tersebut karena keresahan warga yang sudah tak terbendung dan menuntut kegiatan padepokan segera dihentikan.
“Berdasarkan hasil kesepakatan kedua pihak yaitu warga desa, serta pihak padepokan, sepakat untuk ditutup mulai hari ini. Untuk proses diskusi ada di masing-masing pihak,” demikian penjelasan dari Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto, Senin (1/8).
Bermula dari Marcel Radhival (Pesulap Merah) yang membeberkan praktik perdukunan Gus Samsudin yang diduga merupakan penipuan yang berkedok agama. Menurut Pesulap Merah, praktik Gus sudah termasuk penodaan agama karena membawa simbol-simbol keagamaan dalam praktik yang dianggapnya bodong tersebut.
“Justru yang begitu-begitu mencemarkan nama baik agama, makanya saya bongkar-bongkarin kedoknya,” kata Pesulap Merah saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Deddy Corbuzier.
Alhasil, diduga buntut dari pembongkaran fakta oleh Pesulap Merah, warga di Desa Rejowinangun tempat padepokan berlokasi geram dan menuntut praktik tersebut tidak dilakukan lagi.
https://www.instagram.com/tv/CgrIZn3jr0Z/?igshid=MDJmNzVkMjY%3D
Aksi protes pun dilakukan ratusan warga dan sempat menimbulkan kericuhan. Akibatnya, padepokan ditutup sementara hingga desa lebih kondusif.
“Penutupan akan berlangsung selama tiga hari, setelah itu aka nada mediasi kembali,” pungkas Bhagas.
Sebelumnya, Gus Samsudin tidak mau menuruti tuntutan warga untuk menutup padepokannya. Namun tampaknya ia tidak punya pilihan lain untuk menutup sementara padepokan hingga menemukan hasil dari mediasi.