HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi memamerkan kemampuannya yang sampai dengan saat ini masih mampu untuk memberikan subsidi terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meroket.

Jokowi sesumbar bahwa di negara lain saja sudah tidak akan sanggup menahan subsidi dengan kondisi minyak dunia yang sangat mahal.

“Alhamdulillah kalau bensin di negara lain sekarang harganya sudah Rp32.000, Rp31.000, di Indonesia pertalite masih Rp7.650. Tapi juga perlu kita ingat subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp170-an (triliun) sekarang sudah Rp502 triliun,” kata Jokowi, Senin (1/8).

“Negara mana pun enggak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu. Tapi sekali lagi, alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama,” umbar Jokowi.

Jokowi kemudian juga mengingatkan kembali mengenai potensi krisis energi yang sebenarnya bisa saja menimpa Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan menyebutkan, akan sulit menghindari krisis energi dengan kondisi perang antara Rusia dengan Ukraina yang masih terus berlangsung.

“Di semua negara gas sampai harganya lima kali lipat, bensin naik dua kali lipat. Inilah kesulitan-kesulitan yang dialami oleh hampir semua negara, tidak negara kecil, tidak negara besar, tidak negara kaya, tidak negara miskin, semuanya mengalami hal yang sama,” tukasnya.

Dia pun kemudian mengharapakn doa dan dukungan dari seluruh masyarakat untuk bisa menghadapi persoalan krisis yang terjadi di seluruh tataran dunia tersebut.

“Sekali lagi, marilah kita berdoa bersama, berzikir bersama memohon kepada Allah Swt. agar negara kita selalu dilimpahi oleh pangan dan energi dan kita tidak kekurangan akan hal itu,” pintanya.

“Dan kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini,” tutupnya.