HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasca aksi unjuk rasa masyarakat desa Rejowinangun pada hari Minggu (31/7) siang kemarin akhirnya berujung mediasi antara Samsudin Jadab alais Gus Samsudin dengan Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto dan beberapa perwakilan warga.
Proses mediasi tersebut dilakukan di Polsek Lodoyo Barat pada hari Minggu malam. Tujuannya adalah untuk mengambil garis tengah terkait dengan polemik Gus Samsudin dengan padepokan Nur Dzat Sejati, sebab pihak Gus Samsudin menolak untuk menutup padepokan.
“Kalau saya terbukti melakukan kesalahan, maka saya akan tutup. Kalau saya enggak terbukti, kenapa saya tutup?,” kata Gus Samsudin kepada wartawan.
Sementara itu, Kades Bhagas Wigasto mengatakan bahwa semua pihak baik masyarakat, dirinya dan Gus Samsudin sudah mengambil jalan tengah dengan menyepakati penutupan sementara padepoka.
Sepanjang penutupan itu, Kades meminta agar Gus Samsudin menuntaskan persoalan yang ada dengan pihak lain tanpa menyeret nama besar desa Rejowinangun.
“Intinya, kami minta (padepokan) ditutup dulu sampai dengan masalah selesai. Karena ini menyangkut warga desa,” kata Bhagas.
Sekedar diketahui, bahwa Gus Samsudin ditantang Pesulap Merah untuk membuktikan keaslian ilmu yang dipertontonkan di Youtube. Karena Pesulap Merah meyakini bahwa praktik gaib yang dijalani oleh Gus Samsudin tidak asli alias memiliki potensi penipuan.