HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kendaraan listrik nasional memiliki potensi yang cukup bagus, di tengah komitmen Indonesia untuk kurangi emisi karbon. Kendaraan listrik, sudah mulai banyak digunakan mulai motor hingga transportasi umum.
Menurut Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara, khusus pasar sepeda motor listrik cukup tinggi.
“Kita tahu nanti kita ada kereta cepat yang akan pakai listrik, terus di Jakarta juga sudah ada bus listrik. Itu terobosan-terobosan baru. Nah kendaraan roda dua listrik juga menarik nih. Pasar kendaraan roda dua di Indonesia juga terbilang tinggi, karena pernah mencapai 4 juta bahkan 7 juta unit,” kata Kukuh (30/7).
Biarpun terbilang baru, namun pasar kendaraan listrik khusunya sepeda motor terus bertumbuh dan semakin baiknya inovasi dan perkembangan teknologi di dunia otomotif. Kendaraan listrik yang mengandalkan energi listrik pun memiliki banyak potensi untuk pemenuhan energinya.
Seperti, pemanfaatan lebih banyak sungai-sungai di Indonesia yang mencapai puluhan ribu untuk menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Swasembada sepeda motor itu sudah pasti, kita sudah mampu memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri dengan total produksi di atas satu juta unit satu tahun. Kita juga sudah melakukan ekspor ke berbagai negara,” kata Kukuh.
Ia pun yakin, pasar kendaraan listrik roda dua bisa berkembang dengan positif. Meski kendaraan listrik bukan satu-satunya solusi untuk pemanfaatan energi terbarukan yang mendukung industri berkelanjutan.
Namun tak bisa dipungkiri saat ini potensi pengembangannya memang lebih besar di bandingkan energi alternatif lainnya. Secara garis besar, Kukuh menggambarkan kondisi perkembangan kendaraan listrik kurang lebih akan mengambil pola perkembangan ponsel pintar.
Jika dahulu ponsel memiliki ukuran baterai yang besar bahkan seseorang harus membawa baterai cadangan, ternyata setelah 1,5 dekade kini kita bisa menikmati ponsel dengan tampilan yang “seamless” namun dengan daya yang besar.
“Memang effort (usaha)-nya lebih berat, isunya kendaraan listrik itu yang harus diperhatikan adalah harga-harganya yang masih mahal. Namun seperti HP, dulu baterainya besar-besar bahkan karena takut kehabisan baterai kita harus bawa cadangan dan terbilang ribet. Sekarang justru ukurannya sudah semakin ringkas dan semakin canggih,” ujar Kukuh.