Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Filosofi Alain de Botton: Hidup Bahagia dengan Biasa Saja

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Alain de Botton merupakan seorang filsuf dan penulis asal Inggris yang lahir di Swiss, 20 Desember 1969.

Alain banyak menerbitkan buku bertema kontemporer, seperti perjalanan hidup, hubungan, pekerjaan, sastra dan lain-lain. Tulisannya dikenal sebagai “philosophy of everyday life​​” karena dianggap relevan dalam menggambarkan kondisi yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini.

Buku-bukunya tersebut telah menjadi buku terlaris di 30 negara, bahkan salah satu buku Alain berjudul “Essays in Love” telah terjual sebanyak dua juta kopi.

Selain itu, Alain juga dikenal sebagai pendiri School of Life Global, sebuah platform edukasi yang berfokus pada pengembangan diri.

School of Life Global bertujuan memberi edukasi dan membantu orang untuk menjalani kehidupan yang lebih meaningful.

Alain de Botton merangkum tiga masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehingga sulit untuk bahagia di zaman sekarang.

1. Hidup dalam Masyarakat yang Kurang Apresiatif

Di Era Modern saat ini, banyak orang yang mengalami kesulitan menikmati hidup karena mengalami krisis dalam berkarir. Padahal menurut Alain, mencari pekerjaan di zaman sekarang sebenarnya tidaklah sesulit zaman dulu.

Kebanyakan dari kita terlalu memikirkan model karir yang baik dan sempurna agar dipandang baik di masyarakat.

Akibatnya, kita tidak pernah tenang karena merasa dibayang-bayangi oleh kekhawatiran soal pencapaian karir.

Sebenarnya letak masalahnya bukanlah pada pencapaian karir itu, melainkan “kita” yang hidup di masyarakat yang terlalu “angkuh atau sok”.

Mengapa bisa disebut angkuh? Alain menjelaskan bahwa banyak orang di sekitar kita yang terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa tahu sepenuhnya tentang diri kita.

Seperti muncul pertanyaan yang sering banget ditanyakan, “kamu kerja apa? atau “sekarang kamu kerja di mana?”. Lalu, kamu menjawab pekerjaan yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi orang lain, bisa jadi kamu akan digunjing bahkan diasingkan.

Padahal, belum tentu mereka tau kerja keras yang udah kamu lakukan untuk memperjuangkan karir masa depan.

2. Kurangnya Kasih Sayang

Menurut Alain, salah satu penyebab orang mengalami krisis berkarir adalah kurangnya kasih sayang dari orang terdekat. Alain mencontohkan ibu sebagai orang terdekat yang seharusnya mendukung karir anaknya, malah berakhir sebaliknya.

Dewasa ini, banyak tuntutan yang diberikan oleh para ibu kepada anak-anaknya. Keluarga yang harusnya menjadi tempat bersandar dari pahitnya hidup terkadang malah memberikan beban yang lebih berat.

Tuntutan yang pada akhirnya membuat kita semakin memperhatikan pencapaian karir. Bahkan, sekarang ini kita tengah hidup dalam era materialistis di mana definisi kebahagiaan dikaitkan erat dengan urusan materi.

Ibaratnya, kalau kamu ingin mendapat pengakuan dari orang lain, berarti kamu harus punya banyak uang.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Biografi Ibnu Khaldun, Sang Bapak Ilmu Sosiologi dan Sejarawan Terbesar

Ibnu Khaldun merupakan seorang pemikir dan sejarawan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu sosial dan sejarah di tatanan kehidupan saat ini. Ia diketahui lahir pada tanggal 27 Mei 1332 di Tunis, yang sekarang merupakan bagian dari Tunisia.

Profil Khofifah Indar Parawansa yang Dijagokan Golkar Maju Pilgub Jatim

Partai Golkar telah resmi memberikan dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa untuk maju kembali sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) pada November 2024 mendatang.

Kisah Singkat Sunan Muria Sebarkan Cahaya Islam di Lereng Gunung Muria

Di lereng Gunung Muria yang menjulang tinggi, terukir kisah inspiratif Sunan Muria, salah satu Walisongo yang mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru