Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tokoh Nahdliyyin, KH Nadirsyah Hosen memberikan dorongan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar tidak hanya menyasar Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Akan tetapi, sebagai organisasi Islam yang didirikan para ulama khos, PBNU juga harus mengampanyekan penuntasan kasus-kasus lainnya, termasuk Harun Masiku.

Apalagi yang paling anyar, ada bendahara umum PBNU non aktif, Mardani H Maming yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap izin pertambangan hingga sudah dijebloskan ke dalam penjara.

“Iya, semuanya harus diusut tuntas. Bukan cuma kasus ACT, tapi juga tersangka korupsi lainnya, termasuk Harun Masiku, Mardani Maming dll,” kata pria yang karib disapa Gus Nadir melalui cuitan Twitternya @na_dirs, Senin (1/8).

Jika memang PBNU bersikap sebagai organisasi netral, seharusnya narasi itu juga muncul. Akademisi dari Monsah University Australia itu berharap PBNU jangan hanya sekedar menghantam ACT, sehingga terkesan organisasi yang tengah dipimpin oleh KH Yahya Cholil Staquf itu pilih-pilih serangan.

“Ini baru namanya tawasuth, tasamuh, tawazun dan i’tidal 👍🙏😊,” sambungnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Rahmat Hidayat Pulungan meminta kepada aparat penegak hukum untuk tak mengusut tuntas aliran dana yang diduga diselewengkan pengurus yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

“Penegak hukum juga agar tidak ragu-ragu untuk menyelidiki lebih dalam kemana saja aliran dana tersebut,” kata Rahmat dalam keterangannya, Sabtu (30/7).

Rahmat menuturkan hal ini harus diusut tuntas untuk bisa mengetahui dana donasi itu diselewengkan untuk kepentingan atau kegiatan apa saja.

“Jangan sampai selain untuk memperkaya diri sendiri, dana masyarakat digunakan atau dialirkan untuk memperkuat kelompok-kelompok radikal dan terorisme,” ujarnya.

Tak hanya itu, kata Rahmat, kepolisian juga mesti menyampaikan kepada publik terkait modus yang digunakan para tersangka dalam menyelewengkan dana tersebut.