HOLOPIS.COM, BALIKPAPAN – Hujan lebat dan hujan yang disertai petir, berpotensi terjadi di 7 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam periode 1 – 2 Agustus 2022.
“Hujan lebat dan hujan petir ini dapat berakibat pada sejumlah hal, sehingga semua pihak kami harap waspada terhadap dampaknya,” ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan, Heni Herlina (31/7).
Tujuh wilayah tersebut yakni, Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
Heni merincikan, hujan lebat di empat kecamatan pada Selasa (2/8) pukul 05.00 Wita di Kota Samarinda diperkirakan terjadi di Kecamatan Loa Janan Ilir, Palaran, Sungai Kunjang, dan Kecamatan Samarinda Seberang.
Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Senin (1/8) pukul 20.00 Wita, hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Tabang, pada Selasa pukul 05.00 wita, hujan lebat hingga hujan petir berpotensi terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Muara Muntai, Muara Wis dan Sanga-Sanga.
Di Penajam Paser Utara hujan petir berpotensi terjadi di Kecamatan Sepaku, pukul 05.00 Wita. Di Kabupaten Mahakam Ulu, hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Long Bagun pada Senin pukul 17.00 Wita.
Kabupaten Kutai Barat, lanjutnya, hujan petir diprakirakan terjadi hanya di Kecamatan Penyinggahan, yakni pada Selasa, pukul 05.00 Wita.
Hujan petir di Balikpapan pada Selasa pukul 05.00 Wita diprakirakan terjadi pada empat kecamatan, yakni Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan Timur, Balikpapan Barat dan Balikpapan Utara.
“Di Kabupaten Paser, hujan petir diprakirakan terjadi pada Selasa pukul 05.00 dan 08.00 Wita di enam kecamatan, yakni Kecamatan Tanah Grogot, Batu Sopang, Batu Engau, Kuaro, Pasir Belengkong, dan Tanjung Harapan,” kata Heni.
Heni menjelaskan, dampak dari cuaca tersebut yakni banjir, sungai meluap, jalan licin, pohon tumbang dan tanah longsor. Semua pihak diminta, untuk selalu mengutamakan kehati – hatian.
Peringatan terhadap prakiraan peristiwa ini pun telah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kabupaten/kota, agar bisa dilakukan antisipasi untuk meminimalisir dampaknya terhadap masyarakat.