HOLOPIS.COM, JAKARTA – Marcel Radhival alias Pesulap Merah mengaku mendapatkan intimidasi dan kekerasan fisik dari warga di Dusun Kaligadu, Desa Rejowinangun, Kec. Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Serangan fisik ini dialami Marcel dan timnya saat mendatangi padepokan Samsudin Jadab alias Gus Samsudin. Tujuannya adalah untuk melakukan pembuktian dugaan penipuan yang dilakukan Gus Samsudin dalam praktik perdukunannya.
“Itu saya bongkar biar masyarakat Indonesia tahu kalau itu sekedar trik lho. Edukasi ini,” kata Marcel di podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier dikutip Holopis.com, Sabtu (30/7).
Deddy pun bertanya apakah Marcel akan kembali ke padepokan itu, ia menjawab belum bisa melakukan saat ini karena traumatik yang dialami oleh teamnnya. Namun ia memberikan kesempatan kepada Gus Samsudin untuk menjadwalkan pembuktian di Jakarta, bahkan ia akan menyiapkan ongkos 10 kali lipat jika Gus Samsudin mampu melakukan pembuktian itu.
“Kakau saya kemarin sudah ke sana kayak begitu adanya, kalau saya ke sana lagi, team saya kan masih takut,” ujarnya.
“Kalau emang mau pembuktian, silakan datang ke Jakarta. Kalau terbukti ilmu (tanpa trik sulap), ongkos saya ganti 10 kali lipat,” imbuhnya.
Marcel dan team awalnya meminta izin agar bisa masuk ke padepokan untuk bertemu langsung dengan Gus Samsudin pasca merasa mendapatkan tantangan terbuka untuk datang. Namun saat sampai di pintu gerbang, petugas keamanan memintanya untuk menunggu sampai dipersilakan masuk oleh Gus Samudin.
Tak berlangsung lama menunggu, tiba-tiba pengacara Gus Samudin, yakni Supriarno mendatangi Marcel dan marah-marah karena datang tanpa konfirmasi dengan dirinya jika mau datang. Bahkan Supriarno menuding Marcel memiliki niat jahat sehingga ia tak mengizinkan mereka bertemu dengan Gus Samsudin untuk melakukan pembuktian teknik gaib.
“Karena di video itu sudah menjelek-jelekkan dan ada niat buruk, maka tidak saya izinkan (masuk ke padepokan),” kata Surpiarno dikutip dari channel Marcel.
Karena tidak mendapatkan izin dari kuasa hukum Gus Samsudin, Marcel dan team pun memilih meninggalkan lokasi. Sayangnya, langkah Marcel pun terganggu saat kuasa Supriarno terus mengikuti mereka hingga memicu perhatian publik di sekitar lokasi.
Tak lama kemudian, Kepala Desa Rejowinangun pun datang untuk mencoba meredakan situasi. Sayangnya, dari belakang muncul bapak-bapak hendak menyerang Marcel, dan beruntung bisa dihalau oleh anggota Banser NU yang ada di lokasi, sehingga aksi penyerangan tidak sampai membuat Pesulap Merah luka-luka.