HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pertumbuhan perekonomian Jerman tak mengalami perubahan alias stagnasi pada kuartal II-2022.

Melansir dari Reuters, Kantor Statistik Jerman telah merilis angka Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2022. Namun, angka tersebut secara tahunan tak mengalami perubahan dari kuartal I-2022, yakni di angka 1,4 persen year on year (yoy).

Saat ini, konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah turut mendorong perekonomian periode April hingga Juni 2022. Ditambah dengan berbagai tekanan global, seperti Pandemi hingga gangguan rantai pasok akibat perang antara Rusia dan Ukraina semakin menghambat laju perekonomian global.

“Kondisi ekonomi global yang melambat membuat banyak tekanan, seperti pandemi COVID-19, gangguan rantai pasok hingga perang Ukraina dan Rusia sangat mempengaruhi ekonomi jangka pendek,” tulis kantor statistik federal yang dikutip, Sabtu (30/7).

Salah seorang Bankir, Hauck Aufhaeuser Lampe Alexander Krueger mengungkapkan bahwa ekonomi Jerman pada paruh kedua tahun 2022 ini akan terus melaju stagnan.

Ia mengatakan bahwa ancaman resesi sudah di depan mata. Hal itu tercermin dari kinerja iklim bisnis yang terus melaju lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, Bankir dari Commerzbank, Joerg Kraemer menyebutkan jika perekonomian Jerman juga tergantung dari pengiriman gas dari Rusia.

Seperti diketahui, Jerman saat ini tengah bersitegang dengan Rusia karena sanksi yang diberikan. Di mana pasokan gas dari Nord Stream 1 yang merupakan perusahaan gas asal Rusia turun hingga 20 persen dari kapasitas semula. Hal ini menurutnya akan membuat Jerman kesulitan untuk memenuhi pasokan dan cadangan gas negara.

ia menuturkan, berbagai kondisi dan tekanan itu harus dibarengi dengan perubahan kebijakan. Terlebih pasokan energi yang sangat dibutuhkan pada musim dingin, saat ini sudah berada di pinggir jurang resesi.