Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa Korea Selatan sepakat untuk ikut berkontribusi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal itu disampaikan Menteri Basuki setalah mendampingi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan, pada (28/7) lalu.

Basuki mengatakan, setidaknya ada empat bentuk kerja sama konkrit, khususnya terkait dengan dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlangsung antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan.

“Ada beberapa kerja sama yang sudah kita sepakati. Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter/detik,” tutur Basuki dalam keterangan resmi, Jumat (29/7).

Basuki mengaku, pihaknya telah mengunjungi Hwaseong Water Purification Plant. Menurutnya, teknologi tersebut sangat rekiable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metode ozonisasi.

Kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara.

“Kerjasama ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kita lihat bagaimana progresnya setelah tiga tahun. Ada yang namanya smart village yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut,” ujar Menteri Basuki.

Rencananya, akan dibangun smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan di IKN Nusantara. Proyek smart village ini dijadwalkan untuk mulai dibangun pada 2023 mendatang.

Kerja sama yang terakhir yakni pembangunan immerse tunnel untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan. Pembangunan immerse tunnel ini sesuai dengan konsep yang diterapkan dalam pembangunan IKN NUsantara, yakni forest city.

“Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan. Saat ini sedang dikerjakan feasibility study-nya untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan basic design-nya, sehingga bisa kita mulai pembangunannya pada 2023,” tutup Menteri Basuki.