HOLOPIS.COM, JAKARTA – Staf Ahli Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi (OBTI) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sudarto Sahli mengakui anggaran belanja pemerintah untuk pengadaan laptop masih terbilang cukup tinggi.

Dalam setahun saja, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah membeli laptop sebanyak 500 ribu unit lebih.

“Kebutuhan laptop pemerintah pusat maupun pemerintah daerah jumlahnya sangat besar, setiap tahun lebih dari 500 ribu laptop itu dibeli oleh unit, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” kata Sudarto dalam konferensi pers, Jumat (29/7).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Sudarto mengatakan bahwa pihaknya berencana melakukan konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri. Menurutnya, langkah tersebut tak hanya berguna untuk menekan anggaran pembelian laptop saja, tapi juga untuk memperkuat kinerja industri dalam negeri.

“Artinya ini adalah suatu potensi memperkuat produksi dalam negeri,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Abdullah Azwar Anas menjelaskan, bahwa konsolidasi ini merupakan upaya pemerintah dalam melakukan efisiensi.

“Ini bagian upaya pemerintah untuk melakukan efisiensi yang semula pengadaan barangnya terpisah-pisah. Begitu terpisah-pisah ini harganya mahal, padahal sumber uangnya sama,” katanya.

Dengan adanya konsolidasi ini, maka harga laptop dapat ditekan lebih dalam berkat adanya diskon saat pembelian dilakukan dalam skala besar.

Nantinya, kebijakan ini tak hanya menguntungkan pemerintah sebagai konsumen saja, tapi produsen juga bisa turut diuntungkan dalam hal kepastian penjualan.

“Begitu bersama-sama dikonsolidasi ternyata diskonnya banyak dan murah. Dan ini bukan hanya menguntungkan buat efisiensi negara, tapi memberikan kepastian kepada industrinya karena kontrak payungnya akan ada diberi kepastian akan dibeli oleh kita,” jelasnya.