HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nama ‘cacar monyet’ atau Monkeypox akan segera diganti. Hal tersebut agar nama cacar monyet tidak dijadikan kata-kata untuk penghinaan yang rasis.

Dilansir dari Euronews, Jum’at (29/7), para pejabat New York mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengganti nama virus cacar monyet. Hal itu karena nama cacar monyet justru bisa membuat pasien takut untuk jujur dan tidak mau dirawat.

“Ada kekhawatrian kemungkinan adanya efek diskiriminasi terkait virus cacar monyet kepada komunitas-komunitas yang lemah ini,” kata Komisaris Kesehatan Kota New York Ashwin Vasan, di Twitternya.

Menerima keluhan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gheberyesus mengatakan, saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan para ahli dari seluruh dunia untuk mengganti nama cacar monyet.

“(Sedang) bekerja sama dengan para rekan dan ahli dari seluruh dunia untuk mengganti nama monkeypox,” kata Tedros dalam keterangannya.

Saat ini, cacar monyet telah menjadi darurat kesehatan internasional. Mayoritas infeksi cacar monyet berasal dari pria yang berhubungan seks dengan pria lainnya.

Meski demikian, Tedros meminta agar tidak ada diskriminasi dalam wabah virus ini, dan bekerjaa sama untuk sama-sama menahan penyebaran serta kesembuhan yang optimal.