Kemudian untuk bibit siklon tropis 93W, terpantau berada di Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1002,0 mb. Dari pantauan citra satelit Himawari-8 kanal IR, terlihat adanya aktivitas konvektif yang cukup signifikan dalam 12 jam terakhir di sekitar pusat sistem. Dari analisis angin perlapisan, sirkulasi terlihat mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 hPa.

Kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan bibit ini yaitu suhu muka laut hangat (29-30°C), gelombang atmosfer Equatorial Rossby (ER) dan shear vertical lemah (10-15 kt).

Model NWP menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke arah barat – barat laut menjauhi wilayah Indonesia. Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori tinggi.

Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan bibit 93W terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah tinggi gelombang 1,25 – 2,5 m (moderate sea) berpotensi terjadi di wilayah Perairan Bitung sampai Kepulauan Sitaro, Perairan Kepulauan Sangihe sampai Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua.