HOLOPIS.COM, SEMARANG – Pihak kepolisin mengklaim bahwa modal yang dimiliki Kopda Muslimin untuk membayar pembunuh bayaran bukan dari miliknya sendiri.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menegaskan, uang sebesar Rp 120 Juta tersebut malah didapatkan dengan cara membohongi mertua, atau orang tua dari Rini Wulandari itu sendiri.
“Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya untuk biaya rumah sakit,” kata Irwan (27/7).
Saksi yang dimaksud Irwan itu kemudian adalah orang yang bekerja sebagai perawat burung peliharaan Kopda M. Dia mengaku telah diperintahkan Kopda M untuk mengambil uang tersebut dari orangtua korban yang disebut tengah mengalami luka tembak.
Merasa kurang dengan uang segitu, Kopda Muslimin pun kemudian berusaha mencari tambahan untuk membantu proses pelarian dirinya tersebut.
“Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri,” imbuhnya.
Kopda Muslimin pun saat ini diketahui telah ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di rumah orang tuanya. Dugaan sementara, dia meninggal akibat racun yang telah ditenggaknya.
Sebelumnya, polisi meringkus empat pembunuh bayaran yang ditugaskan menghabisi Rina Wulandari, istri Kopda Muslimin. Keempat pelaku tersebut masing-masing S alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan
Sedangkan, P bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan dilakukan.
Selain itu, polisi juga menangkap tersangka yang menjual pistol rakitan beserta peluru amunisi untuk menembak korban Rini Wulandari.