HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street sedang tak bergairah dengan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (26/7).

Salah satu sentimen negatif perlemahan bursa saham negeri Paman Sam itu adalah pemangkasan prakiraan pendapatan perusahaan pengecer, Walmart. Sebab, hal itu menambah kekhawatiran konsumen atas kemungkinannya resesi ekonomi.

Melansir Reuters, Rabu (27/7), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) tercatat turun 228,5 poin atau 0,71 persen ke level 31.761,54. Kemudian indeks S&P 500 (.SPX) mengalami koreksi 45,79 poin atau 1,15 persen menjadi 3.921,05, dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 220,09 poin atau 1,87 persen menjadi 11.562,58.

Adapun Walmarta memangkas prakiraan labanya secara penuh, baik dalam kuartalan maupun tahunan. Pemangkasan itu terjadi lantaran kenaikan harga atau inflasi pada makanan yang terus meningkat.

Pengecer jumbo itu mengatakan, harga yang lebih tinggi mendorong konsumen untuk menarik kembali belanja barang dagangan umum, terutama dalam pakaian jadi.

Saham Walmart pun ditutup jatuh 7,6 persen pada hari Selasa dan menyeret pengecer lain seperti Kohl’s dan Target masing-masing turun 9,1 persen dan 3,6 persen.

Di antara perusahaan pakaian jadi, Macy’s termasuk yang paling terpukul, turun 7,2 persen. Nordstrom dan Ross masing-masing kehilangan lebih dari 5 persen, dan TJX Companies turun sekitar 4,2 persen. SPDR S&P Retail ETF turun hampir 4,2 persen.

Selain pemangkasan laba Walmart, para investor juga tengah bersiap untuk serangan besar atas laporan keuangan para raksasa teknologi dan data ekonomi minggu ini.

Kemudian masih ditambah lagi dengan pertemuan The Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps).