Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
NewsEkobizIMF Proyeksi Ekonomi Global 2022 Hanya Mampu Tumbuh 3,2 Persen

IMF Proyeksi Ekonomi Global 2022 Hanya Mampu Tumbuh 3,2 Persen

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) kembali memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Pemangkasan ini sekaligus memberikan peringatan kepada dunia bahwa ekonomi global akan segera mencapai puncak resesi.

Berdasarkan perhitungan dari organisasi Moneter dunia tersebut, ekonomi global di tahun ini hanya mampu tumbuh sebesar 3,2 persen. Angka ini lebih rendah jika dibanding dengan proyeksinya pada April lalu yang sebesar 3,6 persen dan 4,4 persen pada Januari.

“Kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral untuk menahan inflasi diperkirakan akan menggigit berdampak pada tahun 2023, dengan pertumbuhan output global akan melambat menjadi 2,9 persen,” ungkap IMF dalam World Economic Outlook edisi Juli 2022.

Meskipun proyeksi pertumbuhan masih di zona positif, namun hal itu tak banyak membantu untuk meredam kekhawatiran akan surutnya ekspansi atau bahkan resesi langsung di negara-negara ekonomi utama.

Hal itu lantaran percepatan kenaikan harga atau inflasi yang terus menggerogoti pendapatan, tabungan, dan laba baik dari lingkup individu, korporasi, bahkan negara sekalipun.

“Dunia mungkin akan segera berada di jurang resesi global, hanya dua tahun setelah yang resesi terakhir,” kata kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas.

IMF memperkirakan inflasi semakin cepat tahun ini karena biaya makanan dan energi yang lebih tinggi beriringan dengan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan yang masih ada.

Adapun indeks harga konsumen (IHK) global di tahun ini meningkat 8,3 persen. Angka ini akan menjadi lompatan terbesar sejak 1996, yang sekaligus naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 7,4 persen pada April 2022 lalu.

Memburuknya World Economic Outlook edisi Juli ini terwujud akibat memburuknya perang di Ukraina, eskalasi sanksi terhadap Rusia, perlambatan ekonomi China yang lebih buruk dari perkiraan, wabah Covid-19 varian baru, dan gelombang inflasi yang memaksa bank sentral menaikkan suku bunga.

“Dan risiko terhadap prospek yang direvisi sangat condong ke sisi bawah,” ungkap IMF.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Hari Minggu, Harga Emas Antam Mandek di Level Rp 1.455.000

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau tidak mengalami perubahan alias stagnan pada perdagangan hari ini, Minggu 22 September 2024.

Menhub Klaim Punya Jurus Jitu Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah cara untuk menurunkan harga tiket pesawat yang semakin mahal. Setidaknya, kata dia, terdapat empat cara yang dipaparkan olehnya.

DJP Klaim MLI STTR yang Diteken Sri Mulyani Bisa Dongkrak Penerimaan Pajak

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklaim, perjanjian Multilateral Instrument Subject to Tax Rule (MLI STTR) bisa mendongkrak penerimaan pajak negara.

Pasar Keuangan RI Banjir Dana Asing dalam Sepekan

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir, yakni selama periode transaksi 17 - 19 September 2024 sebesar Rp 25,6 triliun.