3. Meningkatkan Kreativitas

Jika kamu adalah salah satu orang yang memiliki pekerjaan dengan tuntutan menghadirkan ide-ide kreatif setiap harinya, maka memperbanyak tertawa adalah salah satu kegiatan yang sangat baik bagi kamu. Karena saat tertawa, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin sehingga banyak oksigen yang masuk ke dalam otak.

Maka dari itu, tertawa bisa mengoptimalkan sistem kerja otak kiri dan otak kanan menjadi seimbang. Sehingga kamu akan memiliki banyak ide-ide kreatif yang bisa berkembang dengan sempurna.

4. Meningkatkan Oksigen dalam Darah

Sobat Holopis tentu pernah bahkan sering sekali tersengal-sengal saat sedang tertawa. Kondisi ini bisa membuat pertukaran oksigen secara cepat dalam waktu singkat, sehingga jika situasi ini bisa berlangsung intens, justru sangat bermanfaat bagi tubuh karena dapat merangsang peningkatan aliran darah sehingga jumlah oksigen yang masuk dalam darah menjadi lebih banyak ketimbang saat sebelum tertawa.

Sistem peredaran darah pun akan lancar dan bisa mencegah penyakit-penyakit akibat penyumbatan pembuluh darah.

5. Meredakan Stres

Salah satu manfaat penting dari tertawa adalah menghilangkan rasa tres, sedih, gundah, galau dan sebagainya. Sehingga ketika kamu sedang merasakan hal itu, tertawalah maka beban hati dan pikiran bisa mereda.

Diketahui, bahwa depresi, merasa kesepian, berpikiran negatif, bisa mengarah ke hal-hal negatif, bahkan bisa sampai pada level yang mengerikan seperti usaha bunuh diri. Untuk itu, terapi tertawa juga bisa dijadikan sarana yang ampuh untuk menjadikan diri yang lebih penuh semangat dan selalu berpikiran positif.

Hal ini juga dibuktikan oleh sebuah fakta yang didapatkan dalam sebuah penelitian. Biasanya, pasien di fasilitas perawatan jangka panjang sering menderita depresi dan kurang tidur.

Oleh karena itu, di sebuah studi tahun 2017 di Korean Journal of Adult Nursing menguji efek terapi tawa pada 42 penghuni dua rumah sakit perawatan jangka panjang. Hasilnya pun menjanjikan.

Terapi tawa, yang dilakukan subjek sebanyak 8 sesi, selama 40 menit 2 kali seminggu.

Kegiatannya termasuk “menyanyikan lagu-lagu lucu, tertawa untuk pengalihan, peregangan, bermain dengan tangan dan rutinitas menari, latihan tertawa, tepuk tangan yang sehat, dan tertawa keras.”

Hasilnya menunjukkan bahwa, kelompok eksperimen tersebut mengalami penurunan depresi dan perbaikan suasana hati secara umum serta peningkatan kualitas tidur dibandingkan dengan kelompok kontrol.