HOLOPIS.COM, NTT – Presiden Jokowi memberikan alasan mengenai wacana kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo yang melonjak menjadi Rp 3,5 juta.
Mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan, kenaikan harga itu sebenarnya sempat menjadi dilema ketika mereka mempertimbangkan wilayah konservasi dan kebutuhan ekonomi dari sisi wisata.
“Jadi kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin ekonomi lewat turisme, lewat wisatawan. Ini harus seimbang, sudah,” kata Jokowi, Kamis (21/7).
Jokowi pun beralasan, hewan komodo ini tidak hanya berada di satu pulau saja. Sehingga, ketika nanti wacana kenaikan tarif tersebut diberlakukan sebenarnya masih ada wilayah lain yang bisa dikunjungi dengan menerapkan harga berbeda,
“Di Labuan Bajo ini beruntung karena tidak…Komodo itu tidak hanya hidup di satu pulau, ada di Pulau Komodo, ada di Pulau Rinca di sini, ada di Pulau Padar. Yang konservasi, kemarin sudah sepakat semuanya di Pulau Komodo dan di Pulau Padar. Yang untuk wisatawan, diberikan di Pulau Rinca,” terangnya.
“Sehingga ini kita benahi untuk wisatawan dan juga untuk komodonya. Komodo di Pulau Rinca dan di Pulau Komodo itu, komodonya juga sama, wajahnya juga sama,” sambungnya.
OLeh karena itu, Jokowi kemudian meminta agar wacana tersebut kemudian tidak usah diperdebatkan lagi. Untuk masyarakat yang ingin merasakan lebih dan mau membayar lebih mahal, Jokowi juga kemudian mempersilahkan.
“Jadi kalau mau lihat komodo, silakan ke Pulau Rinca, di sini ada komodo. Mengenai bayarnya berapa? Tetap. Tapi kalau mau, “Bapak, saya pengin sekali melihat yang di Pulau Komodo”. Ya silakan, enggak apa-apa juga. Tapi ada tarifnya yang berbeda,” jelasnya.
“Itu loh sebetulnya hanya simpel seperti itu, jangan dibawa ke mana-mana,” tambahnya.
Jokowi kemudian juga merespon mengenai tuntutan dari para penggiat lingkungan yang membahas mengenai hal tersebut. “Karena pegiat-pegiat lingkungan, pegiat-pegiat konservasi juga harus kita hargai mereka, masukan mereka, ya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah berencana untuk menaikkan biaya masuk Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi Rp 3,75 juta per orang untuk satu tahun. Harga tiket tersebut dibayarkan secara kolektif per empat orang menjadi Rp 15 juta, mulai 1 Agustus 2022.
Sebagai informasi, biaya Rp 3,75 juta bukanlah harga tiket, melainkan biaya konservasi yang ditetapkan sebagai kompensasi atas hilangnya nilai jasa ekosistem taman nasional itu, akibat lonjakan kunjungan wisatawan dalam beberapa tahun belakangan.