HOLOPIS.COM, JAKARTA – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mendorong pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk menangani kasus penembakan pendeta di Papua.
Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Henrek Lokra mengatakan, tim investigasi independen itu diharapkan bisa melakukan investigasi komprehensif terhadap kejadian pembunuhan masyarakat sipil di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
“Kami mendorong gereja-gereja di Tanah Papua untuk terus melakukan upaya kemanusiaan, sebagaimana perlu, untuk masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, dan di sekitarnya,” kata Henrek, Senin (18/7).
Henrek juga menegaskan, seharusnya TNI/Polri bisa lebih melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya peristiwa serupa serta menciptakan masyarakat yang damai dengan pendekatan kultural.
“Kami mendorong koalisi kemanusiaan untuk terus melakukan upaya sebagaimana diperlukan dalam rangka mengungkapkan fakta dan advokasi kemanusiaan di Tanah Papua ke depannya,” tegasnya.
Henrek kemudian turut menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam terhadap korban penyerangan kelompok bersenjata yang masuk dalam golongan teroris tersebut.
“PGI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas jatuhnya 10 orang korban dan 2 orang kritis, termasuk Pendeta Eliaser Baner, Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia,” tukasnya.
Henrek menyebutkan 10 korban tersebut diduga meninggal akibat penembakan oleh kelompok bersenjata di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7).
Bagi Henrek, peristiwa tersebut menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di Papua.