Warr menjelaskan, cara batu melepaskan air tanah yang berusia miliaran tahun ini mirip dengan cara cairan keluar dari balon air.

Setelah mengumpulkan sampel di Moab Khotsong, Warr dan tim peneliti internasional lainnya memeriksa isinya dan menemukan bahwa air mengandung sifat yang mirip dengan air di Kidd Creek.

Menurut para ahli, dalam kondisi tersebut air tertahan di celah-celah batu dan seiring waktu itu menghasilkan uranium yang kemudian meluruh selama jutaan dan bahkan miliaran tahun menciptakan gas mulia.

Saat gas mulia ini terakumulasi di dalam air, para peneliti dapat mengukur konsentrasinya dan berapa lama air berada di dalam batu.

Warr menjelaskan bahwa sampel yang dikumpulkan mengandung kadar garam yang tinggi serta konsentrasi uranium, helium radiogenik, neon, argon, xenon, dan kripton.

Tim juga menemukan keberadaan hidrogen dan helium, yang keduanya merupakan sumber energi penting.

Temuan ini menawarkan sekilas difusi helium yang tak terlihat di dalam Bumi, sebuah proses penting untuk dipertimbangkan saat manusia menghadapi kekurangan helium yang sedang berlangsung.