HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga melontarkan sindiran keras terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan lantaran jumlah warga miskin di Ibu Kota yang bertambah menjadi 504,04 ribu orang.

Pandapotan menilai, ucapan Anies mengenai kenaikan taraf kesejahteraan hidup yang kerap digemborkan Anies di hadapan publik tidak sesuai dengan hasil di lapangan.

“Di sini lah bahwa Anies selalu mengatakan menaikkan pendapatan atau menaikkan kesejahteraan hidup di Jakarta, tapi fakta di lapangan seperti ini hasil BPS-nya. Jadi pengucapan dengan fakta lapangan berbeda,” kata Pandapotan kepada wartawan (15/7).

Dia menilai komitmen Anies dalam menurunkan angka kemiskinan di Ibu Kota hanya menjadi wacana belaka.

Ke depan, PDIP berencana untuk mencecar anak buah Anies perihal bertambahnya warga miskin di Jakarta.

“Artinya memang dalam kepemimpinan Anies ini untuk menyejahterakan dan menurunkan tingkat kemiskinan rakyat Jakarta hanya omongan saja, fakta lapangannya nggak ada. Itu yang perlu disikapi dan nanti kita pertanyakan kepada SKPD terkait,” ujarnya.

Pandapotan pun menilai usaha Anies untuk mensejahterakan warga DKI Jakarta hanya di bibir saja. Sebab, ada bidang tertentu yang menurut Pandapotan tak selaras sehingga tidak adanya kesinambungan.

“Kita juga memang melihat bahwa 5 tahun yang dilaksanakan Anies meningkatkan kesejahteraan tak sesuai dengan yang selalu diucapkannya. Itu tanggung jawab kita bersama juga, pertumbuhan ekonomi juga nggak selaras dengan bagaimana mengatasi kemiskinan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengungkap jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta bertambah sebanyak 3.750 orang.

Dengan demikian, total penduduk penduduk miskin di Ibu Kota menjadi 502 ribu orang lebih, atau 4,69 persen dari total jumlah penduduk Jakarta.

Secara khusus, BPS DKI juga mencatat penduduk dalam kategori sangat miskin di Jakarta bertambah sebanyak 2.000 orang, dari 144,3 ribu orang pada September 2021 menjadi 146,3 orang pada Maret 2022.

Selain itu, tingkat ketimpangan atau gap antara penduduk miskin dan kaya yang diukur menggunakan Gini Ratio juga mengalami kenaikan.

Tercatat Gini Ratio pada periode Maret 2022 sebesar 0,423. Angka tersebut naik jika dibanding dengan Gini Ratio bulan September 2021 yang sebesar 0,411.