HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menerapkan karantina bagi para jamaah yang tiba di Indonesia.
Hal itu disampaikan Menko Muhadjir pada saat penyambutan jamaah haji kloter 1 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 1), yang tiba di Indonesia sekitar pukul 00.00 WIB.
“Pemerintah memastikan tidak ada karantina setelah kedatangan, jadi sekali lagi tidak ada karantina,” ujar Menko Muhadjir kepada wartawan di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (16/7).
Meski demikian, dia mengimbau kepada para jamaah untuk turut memperhatikan kesehatan dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan beristirahat yang cukup.
“Jika jamaah terdeteksi demam atau demamnya di atas 37 derajat langsung berkordinasi dengan satgas Covid-19 untuk penanganan seperlunya,” tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, bahwa pemerintah melalui Kementerian kesehatan (Kemenkes) akan melakukan screening ketat terhadap jemaah haji yang tiba di Indonesia.
Reisa menuturkan, screening tersebut akan dilakukan di asrama haji Embarkasi guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
“Seiring kepulangan jemaah haji gelombang pertama tanggal 15-30 Juli dan gelombang kedua tanggal 30 Juli-13 Agustus 2022, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan sistem screening berlapis sejak kedatangan jemaah hingga kembali ke rumah masing-masing,” kata Reisa dalam konferensi pers, Jumat (15/7).
Adapun proses screening tersebut berupa pengecekan suhu tubuh, pengecekan gejala, serta menjalani observasi sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
Selain melakukan screening, Kemenkes juga menginstruksikan kepada seluruh rumah sakit untuk menyiapkan 10 hingga 30 pesen dari kapasitas tempat tidur yang dimiliki sebagai langkah antisipasi.
“Lalu juga menyiapkan tempat isolasi mandiri terpusat dengan menyiapkan alat kesehatan, SDM, APD, dan obat-obatan,” pungkas Reisa.
