HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tanggal 14 Juli menjadi hari bersejarah warga Prancis. Tepat 231 tahun lalu pada tanggal 14 Juli 1789, terjadi sebuah pergolakan yang mengubah kehidupan warga Prancis selamanya.
Révolution française atau Revolusi Prancis adalah periode pergolakan politik yang mengubah tatanan masyarakat. Sebelumnya, Prancis selama berabad-abad dikuasai oleh sistem monarki absolut, yaitu kerajaan, seperti negara Eropa lainnya.
Meski demikian, hanya dalam waktu tiga tahun, Rakyat Prancis meruntuhkan sistem tersebut dan mengalami transformasi mutlak.
Ide-ide lama yang berhubungan dengan tradisi kerajaan seperti aristrokat dan Gereja Katolik digulingkan, dan digantikan dengan Liberté, égalité, fraternité (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).
Ekonomi Menjadi Penyebab Utama Revolusi Prancis
Para sejarawan mengatakan, ada konflik kelas terjadi di Prancis. Pada akhir abad ke-19 panen buruk, terjadi kenaikan harga pangan, dan sistem transportasi tidak memadai. Ini pun memicu kebencian masyarakat kepada para petinggi.
Padahal, keluarga kerajaan hidup dengan nyaman dan mewah. Mereka terkesan tidak peduli dengan krisis yang terus meningkat.
Kemudian ada sistem pajak yang buruk, serta utang besar yang harus dipikul Prancis karena terlibat dalam berbagai perang besar.
Dampak Revolusi Prancis
Revolusi Prancis kemudian menimbukan sekularisme atas paham agama Kristen.
Sekularisme kemudian menghilangkan agama dan mengubahnya menjadi bidang sosial dan politik saja. Paham liberal pun muncul dan menyebar hingga ke penjuru dunia.
Stratifikasi sosial hilang, dan semua orang memiliki hak yang sama untuk pendidikan, pekerjaan, dan menentukan agama masing-masing.