HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yakni, Budi Sylvana mengumumkan bahwa tidak ada masa karantina bagi jamaah haji yang akan segera tiba di Indonesia.

Para jamaah haji tetap dapat melakukan aktifitasnya seperti biasa, akan tetapi para jamaah yang telah menunaikan salah satu rukun Islam tersebut tetap diminta untuk melakukan pengawasan yang dilakukan secara mandiri selama 21 hari ke depan.

“Tidak ada karantina kepada jamaah haji kita, yang ada adalah pengawasan secara mandiri di daerah masing- masing jadi jamaah dapat melakukan aktifitas seperti biasa,” kata Budi saat jumpa pers melalui YouTube resmi Kemenkes RI, Kamis (14/7).

Sedangkan bagi para jamaah haji yang terdeteksi gejala covid setibanya di tanah air, dimohon untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pengontrolan kesehatan.

Budi Sylvana
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Budi Sylvana

Selain itu, Budi juga menjelaskan bahwa telah terjadi perubahan jenis penyakit yang diderita jamaah haji Indonesia selama di Arab Saudi, yaitu dari hipertensi kepada batuk dan pilek. Menurutnya, hal ini dikarenakan faktor kelelahan yang diakibatkan dari aktifitas berhaji.

“saat ini jamaah haji ada pergeseran penyakit, penyakit terbanyak bagi jamaah kita. Dari hipertensi kepada batuk pilek mungkin salah satu penyebabnya mengalami kelelahan itu faktor utama,” pungkasnya

Sebagai Informasi, fase pemulangan 6 kloter pertama jamaah haji Indonesia akan dijadwalkan terbang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi pada (15/7) mendatang.