HOLOPIS.COM, WASHINGTON, D.C. – Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mencatat inflasi AS kembali meningkat ke level 9,1 persen pada periode bulan Juni 2022. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 4 (empat) dekade atau 40 tahun terakhir.

Melansir dari ABC News, Kamis (14/7), Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) AS pada Juni 2022 tercatat berada di level 9,1 persen secara year on year (yoy), lebih tinggi dari CPI di periode bulan Mei 2022 yang sebesar 8,6 persen.

Tercatat core CPI yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, turun tipis menjadi 5,9% pada periode yang sama sebesar 6%.

Sejumlah analis dan pengamat ekonomi sebelumnya memprediksi data CPI akan mengalami inflasi sebesar 8.8% yoy untuk bulan Juni. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding 8.6% di bulan Mei kemarin.

Sebagaimana diketahui, tingkat inflasi AS merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan Bank Sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) untuk membuat keputusan moneter, seperti penentuan tingkat suku bunga di akhir bulan Juli ini.

Pada nyatanya, angka CPI pada bulan Juni 2022 ini tidak sesuai dengan prediksi para analis dan pengamat ekonomi. Maka kemungkinan kuat, The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada pertemuan bulan Juli ini.

“Pertanyaan paling bernilai saat ini adalah seberapa kuat cara The Fed mengerem ini,” kata Ekonom University of Cincinnati, Hernan Moscoso Boedo.