Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dana Monter Internasional International Monterary Fund (IMF) menyampaikan kabar tak sedap mengenai pertumbuhan ekonomi global.

Melansir dari BBC News, Kamis (14/7), Direktur Manajer IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa pertumbuhan perekonomian global tahun ini diprediksi hanya sebesar 3,6 persen.

Adapun penyebab dari kecilnya prediksi pertumbuhan ekonomi global tersebut dipicu oleh berbagai faktor. Diantaranya yakni, konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, inflasi yang memuncak di berbagai negara, serta pandemi Covid-19 yang hingga kini belum juga usai.

“Ini membuat krisis biaya hidup lebih buruk bagi jutaan orang. Dan yang paling miskin adalah yang paling menderita,” kata Georgieva.

Terbaru, Georgieva menilai kondisi ekonomi global akan semakin memburuk setelah Amerika Serikat merilis data inflasinya di bulan Juni 2022 yang mencapai 9,1 persen. Inflasi tersebut merupakan yang tertinggi dalam 4 dekade lebih atau tepatnya 41 tahun terakhir.

“Prospek ekonomi global telah menjadi gelap secara signifikan,” lanjutnya.

Sebagai informasi, kabar tak sedap ini muncul menjelang pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota G20 yang akan berlangsung di Bali, pada 15-17 Juli 2022 mendatang.

Pada pertemuan itu, sejumlah isu-isu terkini mengenai perekonomian global akan dibahas, seperti kenaikan harga komoditas, ketahanan pangan, dan dampak yang timbul akibat konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.

Sejumlah bank sentral dari berbagai negara telah mengungkapkan kekhawatirannya, misalnya saja Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Ia berharap yang terbaik untuk prospek ekonomi global namun di sisi lain juga harus bersiap jika ada hal buruk terjadi.