Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
NewsEkobizSri Mulyani Curhat Butuh Rp3.500 Triliun untuk Genjot Produksi Listrik dan Kurangi...

Sri Mulyani Curhat Butuh Rp3.500 Triliun untuk Genjot Produksi Listrik dan Kurangi Emisi Karbon

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut negara membutuhkan dana sekitar Rp3.500 triliun untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang terus bertambah.

Di sisi lain, Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca sesuai target Nationally Determined Contribution (NDC), yakni sebesar 314 juta ton CO2 (karbon dioksida) pada 2030.

Hal itu disampaikan dalam Side Event Presidensi G20 bertajuk ‘Sustainable Finance: Instruments and Management in Achieving Sustainable Development of Indonesia‘ di Bali, Rabu (13/7).

“Jadi berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk terus meningkatkan produksi listrik sekaligus mengurangi emisi CO2 sebesar 314 juta ton? Ini adalah biaya mengejutkan US$243 miliar,” ungkap Sri Mulyani.

“Dana US$243 miliar hanya listrik. Saya akan menerjemahkan ini Rp3.500 triliun,” lanjutnya.

Wanita yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meyampaikan, bahwa dana yang dibutuhkan untuk menurunkan dan memenuhi produksi listrik itu lebih tinggi dari target belanja negara yang telah ditetapkan pada APBN 2022, yang hanya sebesar Rp3.106 triliun.

“APBN kita sekitar Rp3.000 triliun. Ini perlu dana besar yang perlu dimobilisasi,” terangnya.

Dengan demikian, kata Ani sapaan akrabnya, pemerintah membutuhkan bantuan untuk bisa mencapai target NDC. Misalnya, peran swasta ikut turun tangan menggelontorkan dana untuk memproduksi listrik sekaligus mengurangi emisi karbon di dalam negeri.

Tak hanya kepada swasta, Bendahara negara juga meminta bantuan kepada negara lain untuk turut membantu Indonesia dalam menutup kebutuhan biaya memproduksi listrik sekaligus mengurangi emisi di Indonesia.

“Kami ada estimasi biaya segini, alokasi dana dari pemerintah segini, kami bilang ini ada financing gap. Ini siapa yang bayar? Kalau tidak ada yang mau bayar maka akan diskusi terus. Ini bicara tentang proyek yang biayanya mahal,” jelasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Harga Emas di Pegadaian Hari Minggu Terkerek Naik

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau mengalami kenaikan tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Minggu 22 September 2024.

Jangan Lupa! Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Resmi Naik Hari Ini

Kenaikan tarif tol pada ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta telah resmi diberlakukan mulai hari ini, Minggu 22 September 2024, sejak pukul 00.00 WIB dini hari tadi. 

Hari Minggu, Harga Emas Antam Mandek di Level Rp 1.455.000

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau tidak mengalami perubahan alias stagnan pada perdagangan hari ini, Minggu 22 September 2024.

Menhub Klaim Punya Jurus Jitu Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah cara untuk menurunkan harga tiket pesawat yang semakin mahal. Setidaknya, kata dia, terdapat empat cara yang dipaparkan olehnya.