Sementara keluarga Brigadir J mengungkap ada empat luka tembakan dan luka bekas sayatan di jenazah polisi tersebut, Selain itu, dua jari Brigadir J juga dikabarkan putus.
“Yang luka tembak itu 3 di bagian dekat bahu lalu 1 nya di tangan,” kata tante dari Brigadir J, Roslin, Senin (11/7).
Jenazah Brigadir J sudah dibawa ke Jambi untuk dimakamkan pada Sabtu 9 Juli. Roslin merasa janggal terhadap tewasnya Brigadir J lantaran alami luka sayatan di tubuh korban.
“Jadi yang malam itu dari keterangan kepolisian Jakarta menyampaikan bahwasannya di kediaman Bapak Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak, jadi kami enggak puas, kalau ada adu tembak otomatis enggak ada ini ada luka sayatan,” ujar Roslin.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya sudah memperhatikan serius terkait dengan kasus penembakan yang membuat Brigadir Yosua Hutabarat alias alias Brigadir J tewas di Rumah Dinas (Rudin) Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
“Kasus ini sedang ditangani oleh Polres Jakarta Selatan, saya minta agar penanganannya betul-betul ditangani dengan menggunakan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan Undang-Undang,” kata Kapolri Listyo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (12/7).
Jenderal polisi bintang empat itu memastikan bahwa kasus tersebut akan menjadi perhatian serius dari Polda Metro Jaya maupun dari Bareskrim Mabes Polri.
“Walau ditangani oleh Polres Jakarta Selatan, tapi diminta tetap dieskistensi oleh Polda dan Bareskrim,” ujarnya.