Holopis.com Analis memperkirakan, penurunan tajam laba yang terjadi dari tahun ke tahun terjadi lantaran perusahaan meningkatkan cadangan kerugian pinjaman mereka, yang memicu kekhawatiran resesi yang akan datang.

Tak hanya itu, ancaman kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS alias Federal Reserve (The Fed) pada Minggu depan juga menambah kompleks sentimen negatif terhadap pergerakan wall street.

“Pasar sedang mencoba untuk berhati-hati menjelang cetakan (CPI) itu,” kata Haworth.

“Kami mengharapkan perlambatan, yang akan menempatkan Federal Reserve dalam sikap yang lebih lunak, tetapi di sisi lain, ada banyak alasan untuk percaya bahwa inflasi dapat tetap tinggi dan The Fed akan tetap agresif.” Imbuhnya.

Pasar saat ini memperkirakan, The Fed akan menaikkan suku bunga berjangka sebesar 75 basis poin dalam salvo terbarunya. Hal ini dilakukan untuk merespon panasnya inflasi saat ini.