Indonesia Tak Akan Seperti Sri Lanka

Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, bahwa kondisi keamanan nasional sangat baik saat ini.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya. Ditemukan tren keamanan nasional positif bahkan dari periode survei sebelumnya.

“Kondisi keamanan lagi-lagi lebih banyak yang mengatakan kondisi keamanan nasional secara umum lebih baik ketimbang buruk,” kata Burhanuddin Muhtadi dalam surveinya, Senin (11/7).

Kondisi ini membuat dirinya mematahkan asumsi negatif terkait dengan kondisi di Indonesia yang dikatakan berpotensi terjadi seperti apa yang berlangsung di Sri Lanka.

“Jadi kekhawatiran Indonesia akan menghadapi seperti Sri Lanka itu terlalu dibuat-buat, karena belum ada indikasi Indonesia sebagai negara gagal,” ujarnya.

Kemudian, Burhan juga mengatakan bahwa banyak faktor yang membuat kondisi keamanan nasional sangat baik saat ini. Mulai dari peran aparatur keamanannya, bahkan faktor lain seperti kondisi ekonomi yang menunjukkan tren positif.

“Tentu ada banyak peran, peran Polisi, TNI, tapi paling utama kondisi ekonomi walau banyak yang perlu diperbaiki. Tapi ekonomi yang mengalami perbaikan pasca pandemi itu membuat kondisi keamanan lebih stabil, jadi ekonomi luar biasa menentukan stabilitas keamanan nasional,” tandasnya.

Sekedar diketahui, bahwa di dalam situasi keamanan nasional berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, publik memberikan penilaian yang positif. Di mana publik yang menilai sangat baik ada 2,6 persen dan yang menilai baik sebesar 58,7 persen. Sementara itu, yang menilai sedang sekitar 27,7 persen. Lalu yang menilai buruk hanya 9,3 persen ditambah yang menyebut sangat buruk hanya 0,7 persen. Dan yang abstain sebesar 1,0 persen.

Dan ketika dilihat dari tren berdasarkan evaluasi dari periode per periode, pun kondisi nasional saat ini menunjukkan angka yang baik. Di mana pada bulan Februari 2022 publik menilai baik di angka 58,2 persen, dan di bulan April 2022 sempat mengalami penurunan sebesar 54,9 persen. Namun di bulan Juni 2022 ini trennya meningkat tajam di angka 61,3 persen.