HOLOPIS.COM, SUBANG – Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah berencana untuk melakukan penambahan bantuan kepada masyarakat dengan memanfaatkan kelebihan dana APBN.

Langkah tersebut diklaim Jokowi untuk meningkatkan daya beli masyarkat yang sempat melesu imbas pandemi dan krisis global yang terjadi saat ini.

“Kita ingin jangan sampai daya beli rakyat itu turun, jangan sampai daya beli masyarakat itu turun. Sehingga kalau ada kelebihan di APBN, dari pajak, dari PNBP, dari pungutan ekspor akan juga diarahkan untuk yang masyarakat yang di bawah ini juga diperkuat daya belinya,” kata Jokowi, Senin (12/7).

“Sehingga bisa nanti akan ada tambahan-tambahan untuk mereka,” sambungnya.

Saat diperjelas mengenai kapan dan berapa besaran pertambahan nilai bantuan tersebut, Jokowi belum bisa menjelaskannya lebih lanjut.

“Tambahan untuk nominalnya. Kalau untuk angka, belum,” tukasnya.

Hal ini sendiri kemudian diketahui disampaikan Jokowi saat mengunjungi Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang untuk membagikan bantuan langsung kepada para penerima manfaat.

“Tadi seperti biasa memberikan tambahan modal kerja untuk usaha-usaha mikro, untuk pedagang-pedagang pasar, untuk pedagang kaki lima (PKL). Penting karena kita ingin men- trigger pertumbuhan ekonomi yang berada di bawah dari recovery pemulihan karena pandemi,” ujarnya.

Selain bantuan sosial bagi para pedagang, kader PDIP itu kemudian juga memberikan sejumlah bantuan bagi para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), utamanya bagi yang memiliki usaha di rumah.

“Kemudian juga tambahan untuk program PKH terutama juga untuk ibu-ibu yang memiliki usaha-usaha di rumah, usaha-usaha rumahan jadi tambahan modal Rp1,2 juta,” pungkasnya.